Ahok Tak Dipenjara, Ustadz Arifin Turun ke Jalan

Berita409 Views
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah
ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama. Tidak lama lagi
berkasnya pun akan dilimpahkan ke kejaksaan. Berbagai pihak
mengapresisasi langkah polri dan mengucapkan terimakasih atas keputusan
tersebut. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kasus tersebut, Wartawan
Tengokberita.com mewawancarai Ustadz Arifin Ilham. Berikut petikannya: 
 
Bagaimana perasaan Anda setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka?
Kami mengucapkan sangat bersyukur kepada
Allah. Berterimakasih, pertama kepada Majelis Ulama Indonesia yang
amanah memutuskan fatwanya. Itulah yang menggerakkan umat Islam bergerak
semuanya, karena tunduk patuh kepada ulama. Kemudian kepada panitia
nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar
Nasir dan Zaitun, terimakasih. Terimakasih juga kepada Habib Rizieq
Shihab sebagai komandan terdepan Habidawlah, yang semua kita mencintai
beliau.
Bagaimana tanggapan ustadz mengenai status tersangka Ahok?
Yang sudah turun pada aksi kemarin,
jangan dinistakan lagi, jangan ada rekayasa, dan tipu daya. Kasus Ahok
ini harus memenuhi rasa keadilan. Terimakasih kepada semua ormas-ormas
Islam yang sudah turun ke jalan dan yang tidak turun, karena banyak juga
yang tidak turun. Memang begitu dalam syariat perjuangan, ada yang
maju, dan ada di belakang yang mendoakan. Boleh juga aksi damai kemarin
karena doa-doa kawan-kawan yang tidak turun.
Kemudian terimakasih juga kepada Bapak
Presiden Joko Widodo yang menegaskan tidak mengintervensi hukum.
Terimakasih ayah Jokowi, semoga sehat walafiat, amanah, dan semakin
bertaqwa kepada Allah. Terimakasih kepada Kapolri, ayahanda Jenderal
Tito Karnavian dengan berani memutuskan Ahok sebagai tersangka, yang
sebelumnya fitnah bertebaran untuk beliau. Ternyata tidak!
Saya sudah bertemu langsung dengan
Kapolri Tito Karnavian, dan orang nomor satu di kepolisian ini
menyampaikan, insya Allah ustadz, dalam dua pekan ini akan diserahkan
berkasnya ke kejaksaan. Tidak lupa, saya juga menyatakan terimakasih
kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, sudah mengawal aksi dengan
melindungi rakyat. Terimakasih juga kepada Brimob yang tidak
menggunakan peluru tajam, bahkan dengan dzikir asmaul husnanya.
Terimakasih ustadz dikasih ‘snack asap’.
Mudah-mudahan semua berkah, kyai-kyai sempat menghirup asap, semuanya
gurah-gurah. Dan yang provokator juga dimaafkan, jangan mengulangi lagi,
sudah semoga semuanya dapat hidayah.
Ini semua secara tidak langsung dan
tidak sadar, jasa Basuki Tjahaya Purnama. Terimakasih Bapak Ahok,
mudah-mudahan bapak mempelajari Islam dengan baik, Islam tidak seperti
yang bapak duga, karna bapak belum kenal Islam dengan baik. Bisa
dibayangkan satu ayat bapak sentil, lihat jutaan yang turun.
Terimakasih, belajar Islam, kenali Islam. Kami sangat bahagia, dan
bersyukur merasakan indahnya Islam. Berikutnya nanti Bapak Ahok
berikutnya yang masuk Islam.
Apakah nanti masih ada aksi turun ke jalan, setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka?
Sekali lagi tidak ada aksi lagi, kami
bersama ulama menonton, melihat, dan menyaksikan. Tapi, penonton akan
turun ke jalan kalau Ahok tidak sampai masuk penjara, seperti yang
terdahulu penista agama.
Insya Allah, kita akan terus mengawal
proses hukum ini. Umat semua menonton, semua umat menyaksikan, dan semua
ulama akan terus bermusyawarah melihat perkembangan demi perkembangan.
Karena itu jangan ada rekayasa tipu daya, dan jangan ada permainan di
balik tersangkanya Ahok.
Apa hikmah di balik penetapan Ahok sebagai tersangka?
Semua iradah dari Allah dengan
tersangkanya Ahok, dan ini syukur awal. Tentu kita terus mengamati,
mengawasi, mendukung, dan mendoakan para penegak hukum berikutnya. Untuk
memenuhi rasa keadilan, bukan hanya umat Islam, tapi rakyat Indonesia
ini. Agar tidak ada lagi penista agama siapa pun.
Apa harapan Anda soal kasus ini?
Ini syukur awal, nanti ada syukur
berikutnya lagi sampai ditangkap dan masuk penjara. Itulah kita ikuti
terus, seperti yang terdahulu penista agama, semuanya masuk penjara.
Kalau ada kemudian tidak masuk penjara, ada apa? Itulah yang akan
mengundang aksi titik-titik, akan jauh lebih besar lagi. Itu proses yang
sudah jalan ini, yang sangat cantik dan indah. Ia sangat bersyukur, dan
bahagia.
Apa harapan Anda kepada penegak hukum?
Kami sangat bersyukur dan bahagia.
Lanjutkan. Ingat penegak hukum, dan penegak hukum ingat. Ada 3, dua
masuk neraka dan 1 masuk surga. Kalau yang masuk surga itu tahu hak,
walau menegakkan yang hak, dan yang masuk neraka tahu hak, tapi tidak
menegakkanya karena ada kepentingan lain. Dan yang ketiga, tidak tahu
hak, tapi memutuskan dengan kebodohannya. [yud/TB]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment