Ali Sodikin: Para Walikota dan Jabatan Yang Tidak Abadi

Berita471 Views
Ali Sodikin.[Wid/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Beberapa hari ini polemik soal pergantian jajaran pejabat di Pemprov DKI Jakarta terus bergulir. Di satu sisi, polemik ini bagus untuk memperlihatkan betapa ikhtiar perbaikan yang sekarang dilakukan membuat sebagian orang yang tak bisa bekerja maksimal khawatir. 

Mereka khawatir akan tak lagi mendapatkan tugas-tugas penting dan menduduki posisi strategis. Dengan begitu, polemik ini akan terus mendewasakan dan memperbaiki sistem birokrasi di Jakarta. Proses akhirnya toh pelayanan untuk warga bisa lebih baik. 

Amanah dan jabatan itu bisa datang dan pergi. Kapan pun. Oleh siapa pun. Tapi yang pasti, begitu mendapatkan amanah, jangan lengah untuk menjalankannya. Syukurilah. Kerjakan dan emban amanah itu dengan terhormat dan rendah hati. 

Sebagaimana  Anies Bawedan sampaikan di media, semua proses pergantian jajaran pegawai di Pemprov DKI ini dilakukan berdasarkan undang-undang kepegawaian yang berlaku. Pak Mendagri Tjahyo Kumolo sendiri mengatakan bahwa proses yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa dimaklumi. Dia malah berharap agar polemik pergantian pejabat ini tak mengganggu kinerja pembangunan yang sekarang sedang berjalan di DKI Jakarta. 

Mestinya para mantan walikota dan pejabat DKI yang diganti itu bisa melihat bagaimana sikap  Anies Baswedan sendiri ketika dia direshufle sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Pak Jokowi. 

Padahal kita tahu semua, dari sisi kepuasan kinerja Menteri Anies Baswedan saat itu menempati urutan kedua atau ketiga menurut sejumlah survei dibandingkan menteri-menteri Kabinet Kerja lainnya. 

Tapi, begitu pun, dia tak lantas memprotes atau marah-marah atas kebijakan Presiden Jokowi. Dia ikhlas menerimanya dan bekerja kembali seperti biasa. 

Jabatan itu datang dan pergi. Tuhan bisa memberikan dan mencabut kapan saja. Tidak perlu bangga berlebihan bila dapat jabatan, tapi juga tidak perlu juga meratapi jika lepas jabatan. Biasa saja.

Bahkan selalu ada hikmahnya. Lihat saja Anies Baswedan, dia diberhentikan dari kabinet malah sekarang jadi Gubernur dan kini malah digadang-gadang jadi Capres dan Cawapres. 

Jadi, pesan untuk para walikota, jangan berkecil hati. Tidak perlu marah-marah juga. Malah nanti jadi malu. Jabatan memang pada waktunya akan lepas dan dikembalikan pada negara.

Jabatan itu tidak abadi. Tak bisa selamanya Anda di situ. Jadi, sekali lagi, jabatan dan amanah bisa datang kapan saja. Tapi, jika Anda orang baik maka anda tidak perlu jabatan. Dimanapun anda bisa bekerja dengan baik, dan tentu Anda tak usah khawatir karena pasti akan ada amanah yang tidak kalah bermakna sedang menunggu.[]


Penulis adalah alumni HMI Cabang Jakarta dan Pengajar Ilmu Komunikasi 

Berita Terkait

Baca Juga

Comment