Amankah intim di Awal Kehamilan?

Berita375 Views
Foto: copyright thinkstockphotos.com
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Kehamilan yang masih berada di trimester awal seringkali menimbulkan
ketakutan dan kecemasan tersendiri bagi pasangan suami dan istri yang
ingin berhubungan intim. Ketakutan ini cukup beralasan, karena memang
janin dalam kandungan belum kuat melekat sehingga risiko untuk mengalami
keguguran masih cukup tinggi. Karena ketakutan inilah, maka banyak
pasangan suami istri kemudian memutuskan untuk tidak berhubungan intim
agar tidak membahayakan janin.
 
Yang
belum banyak diketahui adalah fakta bahwa trimester kehamilan adalah
saat di mana hubungan intim masih aman untuk dilakukan. Selama kondisi
kehamilan tergolong normal, maka kemungkinan janin tidak akan
terpengaruh oleh hubungan intim calon ayah dan ibunya pun tinggi
sehingga aman untuk dilakukan.

Saat hamil muda, dokter kandungan baru akan menyarankan stop hubungan intim jika :

  1. Ibu punya sejarah keguguran
  2. Ibu pernah mengalami pendarahan vaginal atau spotting (mengeluarkan bercak darah)
  3. Ibu mengalami kram atau nyeri di perut
  4. Ibu punya catatan medis rahim atau organ reproduksi lemah
  5. Ibu mengandung bayi kembar atau multiple
  6. Ibu menderita plasenta praevia
Selain
itu, Anda juga akan diminta untuk menghindari hubungan intim jika suami
menderita herpes atau penyakit menular seksual lainnya, demikian
tertulis di situs kesehatan ibu dan bayi Baby Center. Atau suami harus
memakai kondom. Tapi, Anda harus ingat bahwa kondom tidak menjamin bebas
tular 100%.

Perubahan pada kehidupan seks

Saat
hamil, terjadi banyak perubahan pada tubuh wanita, baik bentuk fisik
maupun kadar hormonnya. Ada wanita yang merasa seks semasa hamil terasa
lebih nikmat dibanding sebelum hamil. Namun ada juga yang merasa
sebaliknya. Begitupun dengan pria. Banyak pria yang menganggap tubuh
istrinya terlihat lebih seksi ketika hamil. Melakukan hubungan intim pun
jadi lebih asyik karena tak perlu lagi menghitung-hitung masa subur.
Semakin banyaknya darah yang mengalir ke sekitar area genital juga dapat
menimbulkan sensasi tersendiri sebab vagina Anda sekarang jadi lebih
sensitif.

Tapi ada juga wanita yang
sesudah berhubungan merasa perutnya kembung atau kram ketika suami
melakukan penetrasi. Beberapa wanita mengatakan payudaranya terasa
kencang dan sakit jika disentuh atau diremas. Derita mual dan mau muntah
juga sering jadi kendala yang menurunkan libido wanita.

Anda
sebaiknya terbuka pada suami ketika mengalami hal-hal yang membuat tidak
nyaman sehingga suami bisa menyesuaikan diri. Bicara dan cobalah
berbagai variasi posisi seks sampai Anda berdua menemukan posisi yang
paling pas untuk bermesraan.

Cara
terbaik untuk menikmati hubungan seks selama hamil muda adalah tidak
melakukan penetrasi terlalu dalam dan melakukan gerakan yang terlalu
bersemangat.

Apakah hubungan seks dapat menyakiti bayi dalam kandungan?

Faktanya,
hubungan intim antara calon ayah dan ibu tidak dapat menyakiti bayi
yang ada dalam kandungan. Selama hubungan intim, bayi Anda tetap aman
terlindung di dalam cairan ketuban. Selain itu, serviks Anda tertutup
dan terlindung cairan kental yang membuatnya tak bisa dilewati. Suami
tidak akan dapat menembus cukup dalam untuk mencapai bayi Anda. Dan
meskipun orgasme dapat memicu kontraksi rahim, hal ini tidak berbahaya.
Kontraksi karena orgasme berbeda dari kontraksi selama persalinan.

Jika
Anda masih ragu untuk bermesraan selama hamil namun ingin melakukannya,
temui dokter kandungan Anda dan berdiskusilah dengannya untuk menemukan
cara-cara yang aman berhubungan seks semasa ada bayi di dalam
kandungan.[vem]

Comment