Arief Poyuono:TKI Tidak Siap MEA Jadi Bencana Ekonomi Indonesia

Berita415 Views
Arief Poyuono.[Nicholas/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS,COM, JAKARTA – Berlakunya MEA yang dimulai semenjak tahun 2015
sebenarnya merupakan opportuniti bagi Tenaga Kerja  Indonesia (TKI)
untuk bisa turut ikut menikmati pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN
untuk bisa berkarir di negara anggota MEA.
“Tapi
MEA sudah berjalan hingga saat ini belum ada langkah langkah kebijakan
dari pemeritahan Joko Widodo untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia
yang punya skill untuk bisa bekerja di negara ASEAN dan lebih banyak
menjadi pekerja Unskill di Malaysia dan Singapore,” ujar Arief Poyuono,
Wakil Ketua Umum Gerindra berdasarkan keterangan pers singkatnya.
Jakarta,Senin (1/8).
“Hal ini membuktikan bahwa
nampak tidak ada program yang jelas pemerintah Joko Widodo untuk
menyiapkan TKI yang punya skill bersaing,” paparnya lebih lanjut.
Banyak
cara yang harus dilakukan oleh pemerintah saat ini untuk menyiapkan TKI
yang bisa bersaing dengan Tenaga Kerja dari Negara ASEAN lainnya. Dalam
hal ini, Arief Poyuono pun memberikan permisalan contoh dengan melihat
dimana kelemahan Tenaga Kerja Indonesia untuk bisa bersaing dengan
Tenaga Kerja dari Negara ASEAN. Seperti, misalnya dalam hal berbahasa
asing seperti bahasa Inggris dan Bahasa yang sedang menuju bahasa
pergaulan bisnis yaitu bahasa Mandarin akibat negara China yang sudah
menjadi negara yang punya ekonomi kuat.
“Banyak
keuntungan yang diambil jika TKI yang memiliki skill bisa kerja di
negara ASEAN. Salah satunya adalah masuknya devisa ke Indonesia,”
jelasnya.
“Karena itu penting bila sekarang
pemerintah Joko Widodo kedepannya menyiapkan kembali dan menghidupkan
Balai Latihan Kerja (BLK) di daerah daerah yang dilengkapi dengan lab
dan pelatihan bahasa asing bagi TKI secara gratis,” ujar Waketum
Gerindra menyarankan.
Sementara itu, kalau
ditinjau dari sektor pendidikan juga di daerah selain harus lebih
diperbanyak lab dan pelatihan bahasa asing bagi Pelajar Indonesia
didaerah dari tingkatan SMP Dan SMA karena akan sangat membantu nantinya
bagi pelajar daerah supaya diharapkan bisa mempelajari pengetahuan yang
bukunya dicetak dalam bahasa asing .
“Bila
tidak ada itu semua.Jangan harap MEA akan jadi sebuah berkat bagi
Indonesia, Justru sebuah kecelakaan ekonomi bagi Indonesia karena tidak
sanggup bersaing,” tutupnya.[Nicholas]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment