RADARINDONESIANEWS.COM, MEDAN – Sebuah kampanye perdamaian bertema “Talk & Walk to
Prevent Violent Extremism” diselenggarakan di tiga kota di Indonesia
termasuk Medan, Malang dan Jakarta, Senin (14/5).
Prevent Violent Extremism” diselenggarakan di tiga kota di Indonesia
termasuk Medan, Malang dan Jakarta, Senin (14/5).
HWPL di bawah Departemen
Informasi Publik PBB dan 25 LSM berpartisipasi dalam acara
tersebut.
Peace Walk Festival” ini telah dirayakan sejak 2013 ketika diperkenalkan
sebagai proyek perdamaian pemuda internasional untuk mewujudkan perdamaian sebagai warisan bagi generasi mendatang, yang
diilhami oleh Deklarasi Perdamaian Dunia HWPL.
Informasi Publik PBB dan 25 LSM berpartisipasi dalam acara
tersebut.
Peace Walk Festival” ini telah dirayakan sejak 2013 ketika diperkenalkan
sebagai proyek perdamaian pemuda internasional untuk mewujudkan perdamaian sebagai warisan bagi generasi mendatang, yang
diilhami oleh Deklarasi Perdamaian Dunia HWPL.
Pada tahun ini, diadakan di Bundaran HI (Jakarta), Protocol Road
(Malang), dan Stadion Mini USU (Medan), dengan dua ribu pemuda peserta. Kampanye ini memiliki motivasi Rencana Aksi PBB untuk Mencegah
Ekstrimisme Kekerasan yang dipresentasikan pada bulan Januari 2016.
(Malang), dan Stadion Mini USU (Medan), dengan dua ribu pemuda peserta. Kampanye ini memiliki motivasi Rencana Aksi PBB untuk Mencegah
Ekstrimisme Kekerasan yang dipresentasikan pada bulan Januari 2016.
Ini
mendorong kesadaran publik bahwa ada bahaya yang menjadi
penyerang ekstremisme tanpa mempertimbangkan perbuatan.Di
gerai lukisan tangan, para peserta meletakkan tangan mereka dengan cat
untuk mencetaknya di atas kertas lalu mereka meninggalkan pesan di atas
kertas, yang menunjukkan keinginan mereka untuk perdamaian dan mencegah
ekstremisme. Juga perwakilan pemuda dari enam agama di Indonesia menghadirkan
sebuah pertunjukan dengan tema kerukunan antaragama, yang diakui sebagai
nilai inti dalam masyarakat Indonesia.
mendorong kesadaran publik bahwa ada bahaya yang menjadi
penyerang ekstremisme tanpa mempertimbangkan perbuatan.Di
gerai lukisan tangan, para peserta meletakkan tangan mereka dengan cat
untuk mencetaknya di atas kertas lalu mereka meninggalkan pesan di atas
kertas, yang menunjukkan keinginan mereka untuk perdamaian dan mencegah
ekstremisme. Juga perwakilan pemuda dari enam agama di Indonesia menghadirkan
sebuah pertunjukan dengan tema kerukunan antaragama, yang diakui sebagai
nilai inti dalam masyarakat Indonesia.
“Ketika
saya tahu misi HWPL untuk menyebarkan perdamaian dan mencegah kehancuran yang disebabkan oleh perang dan
konflik. Saya, sebagai generasi muda, sadar bahwa korban sebenarnya adalah kaum muda. Khususnya, kami di Indonesia terdiri dari berbagai agama, ras, kelompok etnis, dan bahasa daerah. Faktor-faktor tersebut berpotensi menimbulkan konflik. Kemudian, kita sebagai pemuda, memiliki tanggung jawab untuk membuat
dunia lebih baik. “, Kata Moh Zainulah, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI) Malang.
saya tahu misi HWPL untuk menyebarkan perdamaian dan mencegah kehancuran yang disebabkan oleh perang dan
konflik. Saya, sebagai generasi muda, sadar bahwa korban sebenarnya adalah kaum muda. Khususnya, kami di Indonesia terdiri dari berbagai agama, ras, kelompok etnis, dan bahasa daerah. Faktor-faktor tersebut berpotensi menimbulkan konflik. Kemudian, kita sebagai pemuda, memiliki tanggung jawab untuk membuat
dunia lebih baik. “, Kata Moh Zainulah, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI) Malang.
Sementara
itu, Ketua Elza Syarief dari Himpunan Advokat Pengacara Indonesia
(HAPI), Mantan Rektor Hari Purwanto dari Sekolah Tinggi Intelijen
Nasional, dan Dekan Zainul Fuad dari Universitas Negeri Islam (UIN)
Sumatera Utara tampil sebagai pembicara dan menyerukan perlunya dan
pentingnya perdamaian.
itu, Ketua Elza Syarief dari Himpunan Advokat Pengacara Indonesia
(HAPI), Mantan Rektor Hari Purwanto dari Sekolah Tinggi Intelijen
Nasional, dan Dekan Zainul Fuad dari Universitas Negeri Islam (UIN)
Sumatera Utara tampil sebagai pembicara dan menyerukan perlunya dan
pentingnya perdamaian.
Menurut penyelenggara acara ini, beberapa peserta mengatakan bahwa
mereka dapat memiliki kesempatan untuk memikirkan bagaimana nilai dan
ideologi individu mempengaruhi perilaku mereka.Kampanye ini diadakan secara global bersamaan dengan Peace Walk Festival. HWPL
mempromosikan proyek perdamaian dengan masyarakat lokal termasuk,
undang-undang untuk perdamaian, dialog antaragama, promosi hak pemuda,
dan pendidikan perdamaian untuk penyelesaian sengketa dan pembangunan
perdamaian.[]
mereka dapat memiliki kesempatan untuk memikirkan bagaimana nilai dan
ideologi individu mempengaruhi perilaku mereka.Kampanye ini diadakan secara global bersamaan dengan Peace Walk Festival. HWPL
mempromosikan proyek perdamaian dengan masyarakat lokal termasuk,
undang-undang untuk perdamaian, dialog antaragama, promosi hak pemuda,
dan pendidikan perdamaian untuk penyelesaian sengketa dan pembangunan
perdamaian.[]
Comment