Dandim 0824 Jember Gelar Komunikasi Sosial

Berita429 Views
Dandim 0824 Jember Gelar Komunikasi Sosial Melalui Coffee Morning
Bersama Forkopimda dan Tokoh Masyarakat

www.kodim0824.com.    Kebersamaan antar pejabat dikalangan Forkopimda Jember maupun dengan lintas sektoral lainnya memang cukup memberikan dampak positif dalam menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Jember.

Seperti halnya yang dilakukan Komandan Kodim 0824 Letkol Inf Muhammad Nas, SIP yang menggelar acara coffee morning bersama Forkopinda Jember pada Kamis 26/05 Pukul 09.00 Wib bertempat diaula Kodim 0824 Jember.

Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Jember dr. Hj Faida MMR bersama Wakil Bupati Drs KH Muqid Arief, Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, SH, SIK, Kepala Kejaksaan Negeri Jember Hadi Sumartono, Muspika se Kab Jember, Alumni Menwa dan Tokoh Masyarakat.

Foto:sis/radarindonesianews.com
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Dalam sambutan dan wawancaranya Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Muhammad Nas, SIP menyatakan bahwa acara ini hanya acara kumpul-kumpul santai sambil ngopi bersama mungkin ada hal-hal yang perlu dibicarakan, pada kesempatan tersebut kita bicarakan dengan santai sehingga tidak ada unsur ketenganan dan kepentingan serta muncul rasa kebersamaan dengan suasana kekeluargaan.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan  paparan tentang fenomena adanya isu munculnya atau berkembangnya, bahkan ada yang bilang bangkitnya fasisme, komunisme, leninisme di Indonesia.

Bahwa hingga saat ini memang belum ada sikap tegas terhadap hal tersebut dari unsur pimpinan dan karena hal tersebut memerlukan pertimbangan yang tepat dari berbagai sudut, baik secara politik, ekonomi, sosial budaya  dan lain-lain, namun saya sebagai Komandan Kodim 0824 sudah perintahkan kepada jajaran apabila ada tanda-tanda berkembangnya hal tersebut diwilayahnya agar segera ditindak tegas.

Apa yang mendasari Partai Komunis itu dilarang, dalam Tap MPRS/25/1966 bahwa PKI dibubarkan dan dilarang untuk disebarkan atau dikembang kembali faham tersebut diwilayah Indonesia dan diperkuat dalam peralihan pertama amandemen ke empat Undang-undang Dasar 1945 bahwa Partai Komunis dan ajarannya masih dilarang di Indonesia.

Dalam menghadapi situasi seperti ini kita wujudkan ketahanan nasional dari seluruh elemen masyarakat, melalui kesempatan ini saya memerintahkan kepada jajaran saya Danramil dan Babinsa untuk koordinasi dengan tiga pilar lainnya di wilayah laksanakan deteksi dini dan cegah dini laksanakan pengawasan pada masyarakat yang ada pada posisi labil.

Kita fungsikan seluruh elemen masyarakat uantuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan dan yang paling penting berikan pemahaman kepada seluruh masyarakat terhadap perkembangan ajaran komunis tersebut.

Lakukan upaya pendekatan untuk meningkatkan kepekaan, kepedulian dan kewaspadaan terhadap bahaya dan ancaman yang mungkin timbul dimasyarakat.

Selanjutnya dalam sambutannya Bupati Jember dr. Hj Faida MMR menegaskan bahwa forum forum seperti ini akan membantu pemahaman dan persepsi masyarakat yang seolah-olah Forkopimda ini tidak satu suara atau tidak kompak, dan kebersamaan ini bukan untuk kepentingan kita namun untuk kepentingan masyarakat Jember.    

Berbicara cinta tanah air dan bela negara saya punya masukan untuk Dandim dan semuanya, bahwa untuk Kab. Jember ini kita maknai dengan mencintai produk lokal,  banyak permasalahan di Kabupaten Jember ini dan hal ini tentunya tidak dapat diselesaikannya sendiri.

Ada yang mengkritisi apa Bupati sekarang ini cinta Jember, apa tambang di Kec Silo ini di setujui dan lain-lain, perlu saya tegaskan bahwa tidak ada pengusaha yang datang kesaya maupun Wabup untuk melobi, saya sudah tanyakan kepada Gubernur JawaTimur dan dijamin bahwa tambang di Kec Silo tidak akan disetujui.

Mari kita saling membantu sesuai kewenengan kita masing-masing, terkait dengan Komunikasi Sosial ini saya berharap tidak hanya seremonial saja, tetapi ada ketulusan kalau boleh saya istilahkan fokus, tulus dan tembus.  

Giliran sambutan berikutnya oleh perwakilan tokoh masyarakat yang disampaikan oleh Ir Sujatmiko yang menjabat Ketua PPM Jember, Ketua FKDM dan lain-lain yang menyampaikan bahwa berbagai pro kontra di tengah-tengah masyarakat misalnya HTI yang beberapa waktu lalu saya berdiskusi dengan Kesbang.

Bahwa HTI ini ingin mendirikan Negara Khilafiah dengan demikian akan merubah konsesnsus nasional yaitu Pancasila, pada hal ini Bupati memang tidak bisa membubarkan karena terbentur pada kontek peraturan perundang-undangan, banyak undang-undang yang sudah lebur tinggal satu yaitu Tap MPR/25/1966 dan kalau itu juga dicabut maka akan bablas semuanya.

Dan ini adalah sebagian dari skenario dalam menghancurkan NKRI, banyak hal-hal yang kita bicarakan dalam diskusi, banyak rekomendasi namun hal tersebut tidak bisa dilaksanakan karena keterbatasan kewenangan yang dimiliki oleh jajaran didaerah.

Saya terima kasih diadakannya komunikasi sosial ini yang kita laksanakan dari hati-ke hati, kata kuncinya mari kita mengesampingkan ego masing-masing, kita bekerja bersama-sama sesuai kewenangan yang kita miliki, kalau ada sesuatu kekurangan mari kita duduk bersama dan kita bicarakan bersama-sama sehingga tidak ada polemik diantara kita.  (sis24).
 

Berita Terkait

Baca Juga

Comment