Dengan Methode Dakwah Ala Nabi, Kemenangan Umat Islam itu Menjadi Sebuah Kepastian 

Opini480 Views

 

 

 

Oleh : Sumiatun*

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Kemenangan dan kejayaan bagi orang-orang muslim yang bertakwa memiliki berbagai macam bentuk dan wujud yang berbeda. Mulai dari mendapatkan jalan keluar dari kesempitan rezeki, dimudahkan dalam segala urusan, hingga dihapuskannya dosa-dosa.

Namun yang terpenting dari semua itu adalah tercapainya misi penyampaian risalah Islam, takluknya musuh-musuh Allah dan puncaknya adalah tegaknya kembali kepemimpinan Islam secara global sebagaimana disinyalir oleh Nabi Mihammad dalam haditsnya.

Boleh jadi musuh-musuh Islam memandang bahwa kemenangan dan kejayaan umat Islam adalah mustahil dan omong kosong belaka. Bahkan mungkin dalam hati mereka lebih buruk dari itu. Mereka pun tak henti melakukan tipu daya untuk menghalangi kebangkitan menuju kemenangan tersebut.

Namun kaum muslimin harus tetap yakin dengan kabar gembira (bisyarah) dari Rasulullah SAW tersebut. Karena Allah SWT pun telah berjanji, bahwa bumi ini akan diberikan kepada hamba-hambaNya yang beriman dan beramal shaleh.

Sebagaimana dalam firmanNya ” Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai…” ( TQS. an-Nûr [24]:55).

Kemenangan kaum muslimin yang dikabarkan Rasulullah dalam Hadits Riwayat Ahmad dan janji Allah dalam al Qur’an surah an-Nûr [24]: 55 adalah hal yang pasti, bukan mimpi atau ilusi. Namun sebaliknya, ia manifestasi keimanan sempurna kepada Allah dan kebenaran semua janjiNya.

Maka untuk menjemput kemenangan tersebut, umat Islam harus mengokohkan persatuan. Peran semua bagian umat dari berbagai latar belakang dan kelompok harus ditata sesuai panduan metode dakwah Rasulullah SAW.

Karena kemenangan yang terwujud, mensyaratkan adanya aktifitas dakwah yang murni bertujuan untuk Islam. Membawa materi murni Islam. Tidak tercampur dengan ide lain, dan menapaki metode dakwah Rasulullah secara sempurna.

Beliau SAW mencontohkan aktifitas dakwah untuk kemenangan di Madinah. Dengan pembinaan secara individu dan berjamaah. Tahapan demi tahapan dakwah dilalui secara pasti, mulai dari pembinaan dan pengkaderan, berinteraksi dengan umat, melakukan aktifitas thalabun nushrah hingga menerima kekuasaan secara menyeluruh melalui dukungan umat.

Maka melalui tahapan itulah Allah pun memenangkan perjuangan dakwah Rasulullah beserta orang-orang yang beriman. Kepemimpinan Islam pun diraih di Madinah. Dengan kepemimpinan Islam, risalah Allah pun disebar ke penjuru dunia.

Kini kita pun mesti meneladani metode dakwah yang beliau SAW contohkan. Dakwah mengubah pemikiran umat, dari pemikiran di luar Islam menuju pemikiran Islam. Dakwah secara berjamaah dalam wadah kelompok dakwah, dan tanpa kekerasan. Sebagaimana dakwah Rasulullah fase Makkah.

Aktifitas dakwah secara berjamaah ini demi memenuhi seruan Allah SWT dalam al-Qur’an :” Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan (Islam), menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (TQS.Ali ‘Imrân [3] : 104).

Aktifitas amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan secara terus menerus dan bertawakal kepada Allah akan mengantarkan kita kepada pertolonganNya berupa kemenangan dengan tegaknya kepemimpinan Islam yang kedua yang mengikuti manhaj kenabian. Allahu a’lam bishshawab.[]

 

*Komunitas Pena Cendekia

_____

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat menyampaikan opini dan pendapat yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Setiap Opini yang ditulis oleh penulis menjadi tanggung jawab penulis dan Radar Indonesia News terbebas dari segala macam bentuk tuntutan.

Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan dalam opini ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawab terhadap tulisan opini tersebut.

Sebagai upaya menegakkan independensi dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Redaksi Radar Indonesia News akan menayangkan hak jawab tersebut secara berimbang

Comment