Desi Nurjanah, S.Si*: Hard Selling,  Bertahan Di Tengah Pandemi 

Opini544 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah tidak dapat memprediksi kemunculan pandemi sebagai salah satu faktor penyebab timbulnya krisis. Hal yang sudah disiapkan adalah untuk bencana-bencana alam seperti gempa atau tsunami, sehingga ujung-ujungnya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan bisnis seperti biasa yaitu mempertahankan ekonomi dengan promosi (hard selling).

Beda halnya dengan yang diungkap oleh pengamat bahwa soft selling lebih berpengaruh dari pada hard selling (ayobandung.com, 2/10/2020).

Hard selling sektor pariwisata terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan sektor ekonomi Indonesia yang semakin hari semakin menurun bahkan dikhawatirkan berdampak resesi karena imbas dari pandemi.

Walaupun ada alternatif lain seperti yang dikemukakan pengamat dengan melakukan soft selling yaitu menyadarkan masyarakat untuk mampu bertahan hidup di tengah pendemi, akan tetapi solusi tersebut tetap saja bermuara pada pembukaan sektor pariwisata.

Padahal sektor pariwisata akan memudahkan jalan bagi penyebaran Covid-19 di Indonesia, karena tempat pariwisata akan menghimpun banyak manusia dalam satu tempat. Hard selling dan soft selling bukan merupakan solusi bagi penyelamatan ekonomi Indonesia apalagi di tengah pandemi,  banyak wisatawan yang akan berpikir ulang jika pergi ke tempat ramai.

Sebenarnya untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia tidak cukup hanya terpaku pada sektor pariwisata saja, karena terdapat sektor lain yang mampu menopang ekonomi Indonesia seperti dari hasil laut, hasil tambang dan hasil industri berat yang menyumbang APBN cukup besar.

Akan tetapi, seperti yang telah kita ketahui bahwa mayoritas sektor yang menghasilkan pemasukan APBN besar lebih banyak dikuasai swasta.

Langkah awal untuk menyelamatkan sektor ekonomi di tengah pandemi adalah dengan menangani terlebih dahulu sektor kesehatan untuk masyarakat, karena kunci agar sektor pariwisata dapat berjalan adalah keamanan kesehatan, seperti halnya beberapa negara yang saat ini telah membuka sektor pariwisata karena mereka mampu mengatasi penyebaran Covid-19.  Sehingga saat kasusnya turun bahkan memperlihatkan sedikitnya kasus Covid-19, maka secara otomatis akan banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke negara tersebut.

Berbeda halnya dengan Indonesia, wisatawan khawatir untuk melakukan rekreasi di Indonesia karena tidak ada jaminan kesehatan lebih khusus di saat pandemi ini.

Maka, terdapat solusi lain yaitu Islam yang mampu menjamin keamanan dan keselamatan manusia bahkan matinya seorang muslim tanpa hak bagaikan bumi dan seisinya hancur. Islam tidak akan mengorbankan nyawa manusia hanya demi ekonomi.[]

 

Comment