Militer Korsel berjaga di perbatasan dengan Korut, (REUTERS) |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Angkatan Laut Korea Selatan melepaskan
tembakan peringatan kepada sebuah kapal patroli dan perahu nelayan milik
Korea Utara, Jumat, 27 Mei 2016. Tembakan tersebut dilepaskan setelah
kedua kapal tersebut menyeberangi perbatasan laut yang disengketakan di
lepas pantai barat semenanjung Korea.
tembakan peringatan kepada sebuah kapal patroli dan perahu nelayan milik
Korea Utara, Jumat, 27 Mei 2016. Tembakan tersebut dilepaskan setelah
kedua kapal tersebut menyeberangi perbatasan laut yang disengketakan di
lepas pantai barat semenanjung Korea.
Menurut kantor berita Reuters, Jumat 27 Mei 2016, dua kapal
dari Korut akhirnya mundur sekitar delapan menit setelah Korsel
melepaskan lima tembakan artileri 40 mm pada sekitar pukul 07.30 waktu
setempat. “Perahu Korea Utara telah menyeberangi garis Batas Utara,
perbatasan wilayah sengketa dekat pulau perbatasan pulau Yeonpyeong,”
kata militer Korea Selatan.
dari Korut akhirnya mundur sekitar delapan menit setelah Korsel
melepaskan lima tembakan artileri 40 mm pada sekitar pukul 07.30 waktu
setempat. “Perahu Korea Utara telah menyeberangi garis Batas Utara,
perbatasan wilayah sengketa dekat pulau perbatasan pulau Yeonpyeong,”
kata militer Korea Selatan.
Kapal milik negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut sering
tersesat ke wilayah Kosel. Selama bertahun-tahun, kapal angkatan laut
dari kedua belah pihak telah sering saling melakukan penembakan
mematikan. Tahun 2010, insiden penembakan yang dilakukan oleh Korea
Utara bahkan menenggelamkan kapal milik Korea Selatan, dan menewaskan 46
pelautnya. Namun Korea Utara membantah bertanggung jawab atas kejadian
tersebut.
tersesat ke wilayah Kosel. Selama bertahun-tahun, kapal angkatan laut
dari kedua belah pihak telah sering saling melakukan penembakan
mematikan. Tahun 2010, insiden penembakan yang dilakukan oleh Korea
Utara bahkan menenggelamkan kapal milik Korea Selatan, dan menewaskan 46
pelautnya. Namun Korea Utara membantah bertanggung jawab atas kejadian
tersebut.
Korea Utara dan Korea Selatan terlibat perang selama 1950-1953 dan
konflik mereka berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Korut belum lama ini menawarkan untuk melakukan pembicaraan militer
dengan korsel, namun kemudian ditolak karena tawaran mereka dianggap
sebagai serangan perdamaian palsu mengingat tidak adanya rencana untuk
mengakhiri program nuklir Korea Utara.[vv]
konflik mereka berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Korut belum lama ini menawarkan untuk melakukan pembicaraan militer
dengan korsel, namun kemudian ditolak karena tawaran mereka dianggap
sebagai serangan perdamaian palsu mengingat tidak adanya rencana untuk
mengakhiri program nuklir Korea Utara.[vv]
Comment