Ernawati*: Paradigma Game Online Terhadap Minat Baca Masyarakat

Berita398 Views
Ernawati
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Sebuah survei lembaga Internasional mengatakan, budaya literasi masyarakat indonesia masih sangat rendah. Hasil penelitian Programme for Internasional Student Assesment (PISA) menyebutkan bahwa budaya literasi di Indonesia pada tahun 2012 menempati posisi terburuk kedua dari 65 negara. 

Data statistik UNESCO 2012 juga menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Itu artinya, setiap 1.000 penduduk hanya satu orang yang memiliki minat baca. Salah satu penyebab rendahnya budaya literasi di Indonesia adalah karena pengaruh buruk dan candunya terhadap penggunaan Game Online dan Internet. Game online adalah sebuah jenis video permainan yang hanya dapat dijalankan apabila media atau perangkat yang digunakan terhubung ke internet.

Game online menyuguhkan konten dan tantangan yang mengacu adrenalin. Ditambah dengan tingkatan level dan unjuk skor yang membuat para gamers semakin penasaran dan akhirnya membuat ketagihan. Karena sifat adiktif pada game inilah, membuat pemain mencari segala cara untuk tetap bisa bermain walau uang ntuk membayar kuota menjadi taruhan.

Namu pada kenyataanya, game online telah meracuni remaja hingga orang tua pun tak sungkan untuk bermain game online. Bermain game online sah-sah saja asalkan bisa menyesaikan waktu dan keadaan. Game online dapat menjadi penyakit mental jika kita tak bisa mengontrol diri dengan baik. 

Game online dan budaya membaca memang memiliki penilaian khusus bagi para pencintanya. Meskipun kehadirannya bertolak belakang, namun membaca tentu lebih unggul dalam hal ini.

Beberapa manfaat membaca di antaranya dapat menambah wawasan dan pengetahuan, menstimulasi mental, melatih keterampilan untuk berfikir juga menganalisa. Dan masih banyak segudang manfaat lainnya. Berbanding terbalik dengan game online, selain menghabiskan uang dan waktu luang, game online menjadikan si pemain menjadi orang yang kurang mampu bersosialisasi dengan baik.

Semua hal itu tentu memiliki sisi positif dan negatif. Tergantung pada kita yang bijak memilih mana yang seharusnya dipilih. Namun membaca tak memiliki celah negatif di dalamnya. Sekali lagi membaca jauh lebih unggul, karena pengetahuan dan penyerapan ilmu semua berawal dari membaca.[]
*Mahasiswi Pendidikan Agama Islam Semester 2 UIN SMH Banten

Comment