HTI: Selamatkan Aleppo Dari Kebiadaban Rezim Bashar dan Rusia

Berita412 Views
Massa Hizbut Tahrir Indonesia saat aksi unjuk rasa di depan kedubes Rusia, Jakarta Selatan.[Nicholas/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) unjuk rasa di depan Gedung Kedutaan Besar Rusia untuk
Indonesia, jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan,  Jumat (16/12).
 
Dalam unjuk rasa tersebut HTI mengecam keras tindakan
Pemerintah rezim Bashaer Assad bersama Rusia yang mengambil alih hampir semua wilayah terakhir yang dikuasai oleh kelompok
yang diklaim sebagai pemberontak Aleppo. Dalam aksi tersebut masa melakukan orasi-orasi, dengan membawa sepanduk.
Dari rilis yang diperoleh pewarta, Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) mengecam keras terhadap penghancuran Aleppo, Suriah.
Tudingan langsung ditujukan atas pembantaian terhadap warga sipil yang
sangat mengerikan oleh tentara rezim Bashaer Assad dan didukung
sekutunya, Rusia. Puluhan ribu laki-laki, perempuan dan anak-anak muslim
terancam kematian. 
Bahkan seperti dilansir di
media massa, pengamat Suriah untuk HAM menyatakan lebih 50.000 orang atau seperempat juta penduduk kota bahkan
telah mengungsi akibat serangan terhadap wilayah Aleppo Timur itu.
Warga yang tak berdaya tengah menghadapi serangan bertubi-tubi dengan
keji oleh rezim Bashar dan sekutunya dengan menggunakan alat berat,
bom, dan senjata canggih yang pernah dikembangkan oleh manusia.
Sejauh ini bantuan   diperkirakan, hanya sejumlah 35 dokter yang
tersisa di Aleppo Timur – satu untuk setiap 7.143 orang, dengan
asumsi penduduknya berjumlah kisaran 250.000 orang. Bila
tidak ada tindakan segera, menurut informasi dari pihak Duta
Besar Perancis untuk PBB, Francois Delattre, Aleppo akan menjadi ‘salah
satu pembantaian terbesar terhadap penduduk sipil semenjak perang dunia
II.
Dalam aksi unjuk rasadi depan kedutaan besar Rusia itu, Hizbut Tahrir Indonesiaa menyatakan sikap antara lain:
1.
Mengutuk keras tindakan rezim Bashar Assad dan sekutunya rezim Putin
yang dengan tanpa belas kasihan sedikitpun terus membantai rakyatnya
sendiri, khususnya yang berada di Halab atau Aleppo dengan berbagai
cara.
2.Mengecam sikap para penguasa negeri-negeri muslim yang
tidak segera bertindak melihat warga muslim Aleppo diperlakukan
semena-mena oleh penguasa jahat. 
3. Menyerukan kepada umat Islam di negeri ini, khususnya untuk
memberikan daya apa saja yang dimiliki untul menolong warga muslim di Aleppo. [Nicholas]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment