Ini yang Bikin Kawasan Ring Satu Istana Selalu Kebanjiran

Berita242 Views
Banjir di depan Istana Presiden (Antara/ Fanny Octavianus)
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Lapisan kabel fiber optik di saluran
air bawah tanah di depan kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, yang dituding Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama sebagai penyebab kawasan ring satu Istana
terendam. Hingga Senin pagi, 29 Februari 2016, telah terkumpul sampah
kulit kabel itu sebanyak sembilan truk.

Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendarwan mengatakan Petugas Harian
Lepas (PHL) Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat pertama kali menemukan
keberadaan lapisan kabel saat penyisiran rutin saluran air pada Rabu, 24
Februari 2016.

Petugas segera melakukan pengangkatan karena saluran air terbilang
vital, berfungsi membuang genangan di wilayah ring satu Istana.

“Setelah ditotal, ada sembilan truk lapisan kabel yang kami angkat
pada hari Rabu, Kamis, Jumat, dan hari Senin ini,” ujar Teguh saat
dihubungi.

Teguh tidak berandai-andai terkait keberadaan pihak yang sengaja
menyumbat saluran. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)-nya bertugas
menangani infrastruktur saluran air untuk bisa membuang genangan.

PHL Sudin Tata Air Jakarta Pusat kini tengah melakukan penyisiran
serupa terhadap saluran-saluran air di Jalan Medan Merdeka Barat, Utara,
dan Timur.

“Mudah-mudahan setelah (tumpukan kabel) diangkat, tidak ada lagi genangan,” ujar Teguh.

Keberadaan tumpukan lapisan kabel yang menyumbat saluran air di ring
satu Istana diungkap Ahok, sapaan akrab Basuki, pada Jumat, 26 Februari
2016, tepat sebelum hujan deras mengguyur Jakarta selama akhir pekan.

Ahok saat itu menunjukkan foto petugas PHL yang memasukkan tumpukan
lapisan kabel ke bak truk. Ahok menuduh ada sabotase yang dilakukan
untuk membuat kawasan Ring I Istana tetap terendam paska kawasan yang
sama juga terendam tahun lalu.

“Ini gila. Siapa yang masukin kulit kabel sebanyak itu ke dalam got? Ada orang main isu sama saya,” ujar Ahok.

Berita Terkait

Baca Juga

Comment