Inna Indigo Hakim, S.Pd*: Cara Islam Tangani Wabah Penyakit Menular

Opini504 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Beberapa pekan ini, dunia digemparkan wabah virus corona. Virus ini pertama kali muncul di Wuhan pada akhir tahun lalu. Virus corona berasal dari hewan liar yang dijual di pasa makanan laut Huanan Seafood Market.

Dalam waktu singkat virus ini menyebar di 25 negara, mulai dari Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Prancis, Russia, Singapura, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Uni Emirat Arab (Cnbcindonesia.com, 4/2/2020).

Gejala virus ini adalah flu, batuk, sakit tenggorokan serta demam tinggi selama beberapa hari. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka virus ini akan semakin membahayakan manusia.

Mengingat hal itu, wajar kalau beberapa Negara melakukan langkah antisipasi serius agar Virus Corona tidak menyebar ke negaranya masing-masing. Bahkan tidak mengherankan juga jika warga Natuna, Indonesia sempat melakukan protes penolakan terhadap WNI yang datang dari Wuhan.

Dunia memang sedang tergagap oleh penyebaran Virus Corona, was-was dan ketakutan. Bagaimana tidak, virus ini termasuk virus kategori zoonotik yang biasa ditemukan pada hewan. Penularannya sangat cepat merambat ke tubuh manusia, khususnya mereka yang sudah berusia lanjut dan mereka yang memiliki sistem imun yang lemah.

Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, kasus kematian akibat Virus Corona di Cina telah mencapai 425 orang. Sampai saat ini jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Cina mencapai 20.438. Namun demikian, banyak orang meyakini, jumlah sebenarnya jauh berlipat-lipat. Ini karena Cina cenderung tidak terbuka menyampaikan info yang sebenarnya.

Penanganan Pemerintah lamban

Boleh jadi, meski tidak kita harapkan, Virus Coronona juga bisa menjangkau negeri ini. Apalagi di Singapura, seorang WNI positif terjangkit Virus Corona (Kompas.com, 4/2/2020).

Sayang, pemerintah Indonesia cenderung lamban. Hingga Rabu (29/1/2020), pemerintah baru memiliki opsi untuk mengevakuasi WNI di Provinsi Hubei yang berjumlah 243 orang itu. Begitu pula untuk urusan logistik. Baru akan dicarikan solusi 4-5 hari setelahnya.

Menteri Kesehatan Terawan Agung Putranto hanya mengimbau WNI, terutama yang berada di Wuhan, agar tidak stres. Dia menyebut Virus Corona bersifat swasirna. Artinya, pasien terjangkit Corona bisa sembuh sendiri bila kondisi tubuhnya cukup baik. Padahal beberapa negara terus melakukan usaha evakuasi warganya dari Wuhan.

Sejauh ini, Jepang, Amerika Serikat dan Prancis telah memulangkan secara massal warganya dengan mengirim pesawat-pesawat sewaan. Penyebaran Virus Corona yang makin meluas juga tak membuat Pemerintah membatasi wisatawan Cina ke Indonesia.

Pemerintah hanya menutup penerbangan langsung ke Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei. Namun sebenarnya, pembatalan tersebut terjadi karena ekses kebijakan isolasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Cina, selanjutnya diikuti oleh maskapai penerbangan, bukan berawal dari Kementerian Perhubungan Indonesia sendiri.

Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo juga mengatakan, tahun lalu terdapat sebanyak kurang lebih 1,9 juta wisatawan dari Cina. Meski begitu, hingga saat ini pihaknya masih dalam proses perhitungan berapa potensi devisa jika wisatawan dari Cina berkurang. Padahal di media sosial banyak netizen meminta Pemerintah untuk sementara menolak kedatangan warga Cina ke Indonesia karena khawatir penularan Virus Corona.

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr. Achmad Yurianto meyakinkan bahwa virus bisa dicegah tanpa harus ada penolakan.

Solusi Islam Menangani Wabah Penyakit Menular

Penyebaran virus corona yang mewabah seperti ini, ternyata pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad. Beliau mengajarkan tindakan pencegahan serta berpesan tentang bagaimana sebaiknya menyikapi mewabahnya suatu penyakit di wilayah tertentu.

Dari Aisyah, beliau pernah bertanya pada Rasulullah tentang Wabah Kolera. Rasulullah kemudian menjawab, “Tiap Wabah itu dapat bermakna siksaan bagi yang Allah kehendaki. Tetapi, Wabah bagi orang beriman adalah bentuk rahmat, selama ada kesabaran yang kuat dari mereka yang terjangkit. Maka ia berhak mendapatkan pahala sebagaimana balasan bagi orang-orang yang mati syahid.” (HR. Bukhari).

Dalam Islam, untuk tindakan preventif atau pencegahan, kita dapat mengacu pada Firman Allah yang artinya, “Dan pakaianmu bersihkanlah.”(QS. Muddatstsir ayat: 4).

Rasulullah juga bersabda, “Sesungguhnya Allah Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu. (H.R. al-Tirmidzi).

Kebersihan sangat dianjurkan dalam Islam. Fakta medis menjelaskan, bahwa kebersihan dapat meminimalisir datangnya suatu penyakit terlebih penyakit yang disebabkan karena virus. Selain itu, dengan selalu menjaga kebersihan berarti kita telah mempertebal keimanan kita.

Untuk langkah penanggulangannya, Rasulullah mengajari kita sebagaimana diceritakan dari Abdurrahman bin Auf, beliau bersabda, “Apabila kalian mendengar wabah tengah mendera suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Dan jika menyerang wilayah kalian, maka janganlah engkau melarikan diri.” (HR. Bukhari).

Dari hadis ini bisa dipahami bahwa penyakit menular seperti virus corona mewabah di suatu negeri atau daerah, kita dilarang datang ke tempat tersebut dan melarang orang yang telah divonis terserang virus tersebut datang ke tempat lain.

Makna melarikan diri dalam hadis di atas adalah larangan untuk bepergian ke tempat lain karena sangat beresiko dapat menyebarkan virus atau wabah yang menjangkit tertular kepada orang lain.

Terakhir semoga saudara-saudara kita yang baru dipulangkan dari Wuhan dapat terbebas dari serangan virus itu dan selalu diberikan kesehatan.
Wallahu’aam bishowab.[]

* Penulis adalah seorang guru di Jambi

Comment