Jeritan Hati Ratu Azia Borromeu Minta Keadilan

Berita521 Views
Ratu Azia./ist
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Tragis, Kerajaan Alas Munafahi Hahilas Alas Husar Ho Binang Timor Lorosai  menyimpan derita jeritan hati sang Ratu. Sang Ratu Azia Borromeu, seorang anak Raja Alas yang juga merupakan anak seorang pejuang yang rela mati demi memperjuangkan nasib rakyat rakyatnya sudah acapkali menyuarakan perjuangannya mati -matian di media sosial (Youtube dan Google). 
Adapun, permintaannya tersebut ditujukan pada yang dimuliakan bapak Presiden RI, kemarin pada Jumat (21/9) baru berupaya ke Kemensos RI, dan bakal meneruskan perjuangannya. 
“Permintaan Saya pada bapak Presiden untuk melihat langsung penderitaan rakyat timur timur yang belum sama sekali mendapat bantuan sama sekali selama hampir 20 tahun,” tukasnya. 
Pasalnya, ungkap Ratu Azia (Kerajaan Alas) kalau sudah 20 tahun dari tahun 1999 sampai sekarang 2018 adalah waktu yang cukup lama, rakyat rakyat hanya berjuang untuk bisa bertahan hidup saja.”Rakyat mau makan saja susah, padahal kami tahu banyak sekalí bantuan dari negara – negara luar di pusat yang tidak sampai di rakyat timur timur ??,” tukas Ratu yang beranama asli Josefa Filomena Borromieu Duitte. 
Maka itulah, Azia Borromeu mempertanyakan dimana Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Soalnya, kata Dia, kami rakyat timur timur juga warga negara Indonesia. Rakyat rakyat ku dan kami orang timur juga punya harga diri demi NKRI tinggalkan kerajaan,” ungkapnya miris.
Pilihan memilih tetap bergabung dengan Iindonesia tapi kenyataan yang rakyat kerajaan Alas Manufahi alami sudah hampir 20 tahun hidup di dalam NKRI, sambungnya rakyat rakyatnya kini masih menumpang tidak punya tanah dan rumah. Hidup sangat dan sangat menderita di bawah garis kemiskinan. 
Ditambahkanya, kenyataan yang di alami rakyat Alas Manufanu di sukabitetek 20 tahun sangat menderita hidup di dalam NKRI, ucapnya.
Perlu diketahui, tokoh pejuang dan penandatanganan Deklarasi Balibo 1975 (sebagai Raja Kerajaan Alas Manufahi, Yang Mulia Alm. Alexandrino Borromeu), ialah Ayah sedari Ratu Azia.
Dirinya saat ini tengah merencanakan akan memindahkan jasad Raja Kerajaan Alas di Pemakaman Katolik, Mumbul, Nusa Dua,Bali untuk dekat dengan rakyat Kerajaan Alas Manufahi di Sukabitetek,Leuntolu,Rai Manuk, Belu, NTT. 
Rencana pengambilan jasad akan dilaksanakan pada hari Selasa,tanggal 30 Oktober 2018, dan akan dibawa dari Bali menuju Nusa Tenggara Timur. Hari Jumat,Tanggal 30 Nopember 2018 akan di makamkan kembali di Belu, Atambua, NTT.
Sehubungan dengan penghormatan jasa-jasa beliau sebagai pejuang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka itulah mememohon ijin agar dimakamkan kembalí di wilayah NTT Bantuan moril dan finansial dalam mendukung proses pemindahan jasad pejuang tokoh Integrasi. 
demikian petikan pembicaraan sebelumnya dengan Ratu Azia Josefa Filomena Borromeu Duarte dengan pewarta via hubungan telephone selular yang telah dirils ulang, sebagai berikut : 
Perjuangan terakhir ku adalah dengan mengambil lagi jasad bapak untuk dimakamkan lagi dengan secara terhormat sebagai seorang raja dan mantan pejabat Bupati pertama di Tim2. Dan juga sebagai seorang pejuang’75 untuk di bawa ke Atambua dimakamkan dekat dengan rakyat rakyat kerajaan Alas Manufani. Proses pengambilan jasad acara mulai dari tanggal 30 okt sampai 30 Nop
Yang saya lakukan adalah pengambilan dan pemindahaan jasad tulang bpk ku adalah sujud bakti seorg anak kpd seorg ayah tercinta. Saya memilih tgl 30 Okt adalah hari tanggal kelahiranku dan dimakamkan lagi pd 30 Nop adalah sejarah tgl 30 Nop 75 adalah sejarah Petisi Deklarasi Balibo yang di tandatangani oleh Raja ALexandrino Borromeu 
Lamanya 1 bulan karena dengan begitu bisa membuka mata semua orang dan mata dunia intetnasional karena bpk-ku juga pejuang yang keliling Europa. Tapi detik ini di lupa kan dalam sejarah Tim-tim
Sebulan adalah adalah bentuk aksi protes perjuangan seorang anak raja dan pejuang dalam bentuk damai mengundang perhatian dari segala pejuru dunia dan mengundang perhatian dari Sabang sampai Merauke 
Salam perjuangan jujur ini adalah perjuangan tulus dari lubuk hati n bakti cinta seorg anak perempuan kpd Sang Ayanda tercinta.yang jasad ayandsn nys masi berada di kuburan tembok dinding (kuburan katolik mumbul nusa 2 bali)
Kalau gagal perjuanganku pemindahaan jasad bpk-ku, maka saya bersumpah lebih baik saya bunuh diri dengan selendang merah putih yang selalu saya pakai. Karena saya gagal dalam menperjuangkan merah putih utk  nasib Rajyat2 tim2 karena Cinta Merah Putih. Masih adakah KEADILAN untuk Rakyat2 ku yang sudah sangat menderita selama 20 thn di dalam NKRI
Saya seorang ratu punya harga diri kalau gagal perjuangan ku utk merah putih. Lebih baik saya mati saja , 20 thn adalah kesengsaran n penderitaan rakyat2 ku  yang sudah di luar batas kemampuan manusia. Salam ratu yang suda nekat dalam perjuangan terakhir nya dengan bunuh diri adalah keputusaan ku
Bunuh sj kami rakyat tim2 yg ms byk ada di dlm nkri?? klu kami tdk di trima di dlm nkri ini? Ini smua krn salah kami rakyat tim2 ygy ms tetap setia n cinta merah putih kami tetap mau bergabung dg nkri. tp ternyata kami tdk di AKUI NYA HAK KAMI SEBAGAI WARGA NEGARA INDONESIA “tdk ada keadilan yg kami rasa dlm hdp km??krn km jg Manusi..sangat merasa kan harga diri km di injak2 Bukti yg uda sangat nyata kami alami dr 99 spai 2018   kami di anak tiri kan di dlm NKRI.[]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment