Kejamnya Pelaku Pencabulan Terhadap Anak Di Bawah Umur

Opini615 Views

 

 

Oleh : Arsy Novianty, Aktivis Remaja Muslimah

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKAY- Dunia anak-anak adalah bermain. Mereka tidak tahu bagaimana kerasnya kehidupan. Anak-anak membutuhkan kasih sayang dan perlindungan dari orang tua serta lingkungan setempat. Lalu bagaimana jika pada akhirnya banyak kasus pencabulan yang dilakukan pada anak di bawah umur?

Dilansir media kompas.com, polisi menetapkan tiga orang tersangka terkait kasus pencabulan dua anak perempuan di bawah umur di Kota Padang, Sumatera Barat. Di antaranya kakek korban J (69), paman korban R (23), dan sepupu ibu korban A (16). Sementara itu A merupakan anak yang berkonflik dengan hukum karena baru berusia 16 tahun. Dan ada dua orang pelaku lagi yaitu RA (11) kakak kandung korban dan G (9) kakak sepupu korban masih di bawah umur, keduanya hanya dilakukan rehabilitasi di LPKS ABH Kasih Ibu Balai Gadang Koto Tangah.” ujar Kasatreskrim Polresta Padang Rico Fernanda, Kamis (18/10/2021).

Sungguh miris sekali setelah aksinya terhadap korban 5 tahun dan 7 tahun itu terungkap, tindakan bejat yang dilakukan secara bergiliran itu bukan tanpa sebab. Itu karena masyarakat pada umumnya di dorong oleh aktivitas atau kebiasaan buruk, seperti mabuk miras, kecanduan pornografi, nonton anime tentang percintaan yang banyak digandrungi kalangan remaja yang semuanya itu mudah didapatkan lewat gadget.

Dan yang lebih menyedihkan lagi, hilangnya hati nurani pada diri manusia saat ini. Hal itu karena beberapa faktor. Faktor utama adalah akidah sekuler yang diadopsinya, hukum sanksi yang tidak tegas, tolak ukur perbuatan bukan atas dasar halal- haram melainkan manfaat atau kesenangan semata, pergaulan bebas campur baur antara pria dan wanita yang tanpa batas yang menyebabkan rangsangan seksual tidak bisa terhindarkan.

Walhasil inilah akibatnya. Seharusnya anak, adik, cucu itu di jaga dan dilindungi dari berbagai kejahatan. Sebaliknya rasa sayang mereka itu hanya nafsu birahi yang membuat hilang akal dan melakukan hal bejat alias amoral.

Inilah sistem kapitalis sekuler yang menggambarkan keadaan masyarakat yang sakit. Kebebasan yang dikandung sistem ini menjadi racun mematikan akal dan naluri manusia. Nampak jelas hidup di negeri tercinta ini sudah banyak sekali kasus pencabulan.  Sampai kapan hal ini akan terus menerus terjadi?

Rasanya, hal ini terjadi karena tidak ada hukum yang membuat jera pelaku, ringannya hukuman bagi palaku kekerasan seksual menjadi bukti tambahan lemahnya jaminan negara atas keamanan pada anak. Sehingga wajar sekali jika banyak yang melakukan hal tersebut.

Ayolah kita membuka mata karena hal ini tidak bisa dibiarkan. Para pelaku pencabulan wajib dihukum setimpal hingga  membuat jera. Jangan hanya ditahan dalam sel penjara saja tapi hunakan hukum Allah lewat Al-Quran dan sunnah.

Maka dalam konteks ini, dapat disimpulkan, jika kita masih saja abai dan terus menerus mempercayakan aturan selain Islam sebagai sistem kehidupan, maka tunggulah kehancuran yang bukan saja terjadi pada sisi moral tetapi juga seluruh dimensi kehidupan.

Kita harus memperjuangkan kembali tegaknya islam secara menyeluruh agar segala hukum yang ada dapat membuat jera para pelaku sehingga dapat meminimalisir dan atau menghapus perbuatan yang jelas bertentangan dengan syariat islam. Dengann begitu,  kehidupan terlindungi, aman dan damai.Wallahu’alam bishshawab.[]

Comment