Kisah Balita 4 Tahun Yang Nampak Seperti Kakek 80 Tahun

Berita424 Views
Photo: Copyright asiantown.net
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Apapun dan bagaimana pun kondisi kita saat ini, pastikan untuk selalu
bersyukur dan menikmatinya. Ketika kita menganggap diri kita tak
sesempurna orang lain, atau hidup kita tak sebahagia orang lain,
lihatlah kembali orang lain yang ada di bawah kita. Sadar atau tidak,
masih ada banyak orang yang hidupnya jauh lebih berat dan jauh lebih
mengharukan dibandingkan dengan kita. Bahkan, beberapa orang tersebut
adalah orang-orang yang masih berusia sangat belia. Seperti halnya
seorang balita berusia 4 tahun bernama Bayezid Hossain berikut ini.
Dikutip dari laman asiantown.net,
Bayezid adalah seorang balita berusia 4 tahun yang berasal dari Magura,
Bangladesh Selatan. Bayezid adalah seorang balita yang mengidap kondisi
langka pada kulitnya. Karena kondisi langka tersebut, Bayezid yang
seharusnya memiliki kulit lembut, menggemaskan dan sehat justru memiliki
kulit yang sudah keriput dan layu. Kondisi ini bahkan juga telah
membuatnya tampak seperti seorang kakek yang telah berusia 80 tahun.
Bayezid yang masih berusia 4 tahun terlihat seperti seorang kakek berusia 80 tahun | Photo: Copyright asiantown.netBayezid yang masih berusia 4 tahun terlihat seperti seorang kakek berusia 80 tahun | Photo: Copyright asiantown.net
Menurut
para ahli, Bayezid menderita penuaan dini sebanyak 8 kali lebih cepat
dari manusia normal lainnya. Tak hanya berkulit keriput dan terlihat
seperti seorang kakek dengan usia 8 dekade, Bayezid juga mengalami
bengkak pada wajah, sendi sakit dan kesulitan buang air. Ia bahkan tak
pernah merasakan indahnya bangku sekolah bersama teman-teman seusianya
karena teman-temannya sering kali ketakutan saat melihat Bayezid.
Tripti
Khatun (18) yang tak lain adalah ibunya mengatakan bahwa Bayezid lahir
normal dan sehat. Dulu, putranya tersebut juga tumbuh dan berkembang
normal hingga usia 3 bulan. Ia bahkan telah memiliki gigi lengkap saat
usia 3 bulan. Sayang, dari hari ke hari kondisi Bayezid semakin memburuk
dan gigi nya pun saat ini sudah pada tanggal juga keropos.
Melihat
sesuatu yang kurang beres dari Bayezid, Tripti dan suaminya Lovelu
Hossain (22) lantas membawanya ke rumah sakit. Di rumah sakit inilah
Tripti mengetahui bahwa putranya mengidap kondisi langka. Dokter
mendiagnosanya dengan Progeria. Sebuah penyakit yang menyebabkan penuaan
dini lebih cepat hingga 8 kali lebih cepat dari manusia normal lainnya.
Menyedihkan lagi, dokter mengungkapkan bahwa anak-anak dengan kondisi
ini dikatakan tak bisa bertahan hidup lebih dari usia 13 tahun.
Bayezid Hossain | Photo: Copyright asiantown.netBayezid Hossain | Photo: Copyright asiantown.net

Tak
hanya Progeria, Bayezid juga dikatakan memiliki bentuk kutis Laxa.
Sebuah gangguan jaringan ikat langka yang menyebabkan kulit berkeriput,
mengandung lipatan dan menggantung longgar. Menurut orang tua, Bayezid
telah memahami kondisinya. Hanya saja, ia tak pernah mengeluh atau
membahas kondisinya.
Sang ayah yakni Hossain mengatakan, “Ia tak
pernah mengeluh dengan kondisinya. Ia juga tak suka ketika kami
membahas kondisinya. Ia hanya akan menangis karena ia sering kali merasa
canggung.” Sementara sang ibu yakni Tripti mengatakan, “Aku kasihan
melihatnya seperti ini. Setiap melihatnya, aku merasa pedih dan perih.
Kami telah berusaha membawanya ke banyak dokter dan dukun. Sayang,
kondisinya tak juga pulih. Ini bahkan semakin buruk. Ini sungguh
memilukan bagi saya juga dia. Meski saya tahu ia tak pernah
mengungkapkannya.”
Dulu, para tetangga dan teman-teman Bayezid
merasa takut kepadanya. Tapi sekarang, orang-orang tersebut mulai
terbiasa dengan kondisinya. Hanya saja, Bayezid belum bisa pergi ke
sekolah karena teman-teman seusianya yang ada di sekolah terutama teman
yang berasal dari lain Desa masih sering merasa ketakutan dengan kondisi
Bayezid.
Bayezid dan kedua orang tuanya | Photo: Copyright asiantown.netBayezid dan kedua orang tuanya | Photo: Copyright asiantown.net
Ladies,
sungguh malang dan kasihan serta mengharukan sekali dengan apa yang
dialami oleh Bayezid ya. Semoga, ia juga keluarganya tetap sabar dengan
apa yang menimpa mereka. Semoga pula, apapun dan bagaimanapun kondisi
Bayezid, semoga ia bahagia selalu. Untuk kita semua, sangat malu rasanya
jika kita yang sempurna masih sering mengeluh dan menggerutu karena
menganggap kondisi kita tak seindah orang lain di sekitar kita.[vem]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment