Laksanakan KKN COVID-19 Mahasiswa UNS Damping Guru di Desa Tangen, Sragen

 

RADARINDONESIANEWS.COM, — SRAGEN — Universitas Sebelas Maret (UNS) menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masa pandemi. KKN COVID berlangsung dengan mengadakan program di daerah masing-masing mahasiswa.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat daerah supaya lebih paham terkait virus Covid serta memberi manfaat selama masa pandemi. UNS melakukan penerjunan mahasiswa hingga tiga tahap untuk melaksanaan KKN Covid-19 pada periode Mei—Juni.

Aisyah, mahasiswa program studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain merupakan salah satu mahasiswa yang tergabung dalam KKN Covid-19 tahap dua. Tepatnya sejak 15 Mei—30 Juni dengan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.SI. Program yang dilaksanakan, antara lain: menjadi tenaga pendamping guru dan membagikan ilmu yang bisa diterapkan, khususnya ilmu kerajinan rajut.

Persoalan pendidikan dan ekomomi merupakan masalah yang muncul di daerah pedesaan pada masa pandemi. Pendidikan memiliki masalah pada sistem kebijakan belajar jarak jauh. Sistem kebijakan ini menuntut siswa untuk memiliki kuota dan gawai, sedangkan tidak semua peserta didik memilikinya.

Dampak ekonomi yang berlangsung adalah banyaknya buruh pabrik yang di-PHK atau warga yang diminta untuk terus di rumah, sedangkan sebagian warga bekerja sebagai petani. Masalah inilah yang membuat bidang pendidikan dan ekonomi saling berkaitan.

Bagi warga yang kurang mampu maka pendidikan anaknya akan terganggu.
Daerah Ngablak RT.09/02, Ngrombo, Tangen Sragen ini termasuk daerah yang memiliki jangkauan sinyal yang sangat rendah.

Bahkan hanya operator tertentu yang bisa terjangkau. Hal tersebut juga menjadi salah satu kendala besar pendidikan di daerah Ngablak, Ngrombo, Tangen, Sragen.

Oleh karena itu, salah satu program kegiatan yang dilakukan adalah menjadi tenaga pendamping Guru SMPN 2 Tangen.

Aisyah menjadi tenaga pendamping dengan membantu membuat video pembelajaran yang dibuat sendiri oleh pihak sekolah.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan murid yang terkendala kuota atau sinyal. Terlebih mereka tidak harus selalu online untuk mengikuti pelajaran seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.

Tugas menjadi tenaga pendamping guru, yakni mendampingi dan membantu guru dalam membuat PPT, membuat video, serta mengedit video tersebut. Pihak Sekolah mengungkapkan sangat terbantu dengan adanya program kegiatan KKN ini.

Aisyah pun mengungkapkan bahwa “kita sebagai manusia harus memberikan manfaat bagi yang lain melalui ilmu yang dimiliki”.

Selain itu, salah satu program kegiatan yang dilakukan adalah mengajarkan ilmu keterampilan rajut yang bisa diterapkan oleh Ibu-Ibu PKK Desa Ngrombo untuk mengisi kekosongan di rumah selama pandemi covid-19. Kegiatan ini diharapkan menambah ilmu baru bagi ibu-ibu PKK yang hasilnya bisa diperjualbelikan khsusunya di masa pandemi seperti ini.

Dengan demikian, diharapkan dapat membantu menaikkan ekonomi keluarga. Beberapa ibu-ibu PKK sangat antusias dengan kegiatan ini. Pelatihan rajut ini dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan.

Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan memberi manfaat kepada masyarakat sekitar di masa pandemi covid-19 ini.[]

Comment