Maize Lina* : Memaknai Merdeka Dalam Pandangan Islam

Opini511 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Merdeka adalah keinginan setiap bangsa dan negara, merdeka di artikan sebagai kebebasan dari penjajahan. Bulan ini Indonesia memperingati hari kemerdekaannya.

Tepatnya pada tanggal 17 Agustus menjadi peristiwa akbar, pemasangan lampu, pernak pernik, artibut, berbagai perlombaan juga ikut andil untuk merayakan kemerdekaan.

Namun di balik meriahnya perayaan kemerdekaan, masih terselip berbagai pertanyaa dalam benak kita; benarkah kita sudah merdeka secara hakiki ?

Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa dan negara, masing-masing bebas menentukan haluan dan cita-citanya.

Islam mengemban misi memerdekakan manusia dari perbudakan dan pembebasan dari kemiskinan, kebodohan, penderitaan dan kesengsaraan. Artinya pembebasan dari penghambaan manusia kepada manusia, yang hakikatnya kita hanyalah seorang hamba Allah swt, harus tunduk dan patuh pada perintah dan larangan-Nya.

Tapi saat ini kemiskinan masih banyak kita temukan, bukti rill adalah pernyataan menteri Effendy kepada menteri urusan agama Fachrul Razi untuk mengeluarkan fatwa agar orang miskin mencari orang kaya untuk menikah, bukan menikah sesama orang miskin. Pernyatan ini dimaksudkan untuk membasmi kemiskinan.

Dalam islam kemiskinan tidak akan kita temukan, karena Islam mengatur seluruh aspek kehidupan dari hubungannya dengan Allah, hubungannya dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Dengan peraturan ini kita akan sampai pada kemerdekaan yang hakiki. Jadi makna merdeka ialah diterapkannya sistem aturan yang berasal dari Sang Al-Khaliq sekaligus Al-Mudabbir Allah swt. Yang mengatur manusia sesuai takaran porsinya. Dan di dalam tatanan aturan itu hanyalah hak Allah tanpa ada secuil campur tangan manusia.

Dengan kata lain Islam menghendaki agar manusia benar benar merdeka dari segala bentuk penjajahan, kemiskinan, eksploitasi, penindasan, kezaliman, dan perbudakan. Karena islam datang membawa misi untuk mewujudkan kemerdekaan hakiki untuk seluruh umat manusia. Wallohu ‘Alam Bi showwab.[]

*Mahasiswi

Comment