Maraknya Geng Motor, Keamanan Rakyat Terabaikan?

Berita, Opini279 Views

 

 

Oleh : Cut Intan Sari, Ibu Rumah Tangga

__________

 

RADARINDONESIANEWS COM, JAKARTA — Generasi muda yang seharusnya menjadi ujung tombak perubahan peradaban kini justru menjadi generasi brutal dan meresahkan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh gagalnya sistem pendidikan dalam mengarahkan kepribadian pemuda mengekspresikan eksistensi diri dengan cara yang benar dan terarah.

Generasi saat ini sangat jauh berbeda dengan apa yang kita harapkan. Dimana mereka seharusnya menjadi pembawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam sebuah negara, bukan generasi yang bobrok tanpa aturan. Kebrutalan geng motor yang terjadi baru baru ini yg menyebabkan jatuhnya korban yang tidak bersalah.

Dilansir dari metro.sindonews (11/2/23), seorang pemuda di Cibinong, kabupaten Bogor yang sedang duduk bersama teman temannya mengalami luka bacokan di bagian kepala dan punggung usai diserang sekelompok anak muda yang melintas menggunakan motor. Tanpa sebab mereka diserang dengan menggunakan senjata tajam. Korban segera dibawa ke RSUD Cibinong oleh keluarganya.

Kejadian serupa juga terjadi di jalan pesantren dekat rumah korban kota Cimahi, Jawa Barat. Dua anggota geng motor membacok seorang mahasiswa berumur 19 tahun hingga meninggal seperti dikutip Bandung.kompas.com (6/2/23).

Tak hanya itu, aksi lain juga terjadi di kawasan Casablanca Setiabudi, Jakarta Selatan. Di video yang beredar memperlihatkan aksi kawanan geng motor mendatangi salah satu apartemen di daerah tersebut tetapi berhasil dihalau oleh petugas keamanan setempat sebagaimana ditulis laman rbg.id (6/2/23).

Inilah potret pemuda kita saat ini. Mereka hidup dalam kebebasan sistem kapitalis sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya digunakan untuk ibadah saja, bukan untuk mengatur kehidupan manusia. Akhirnya mereka bebas melakukan apa saja.

Pemuda yang seharusnya menjadi perubahan peradaban tapi malah kehilangan jati diri untuk mengenal halal – haram dan yang mana halal sebgaimana tuntunan syariat yang berlaku. Sehingga mereka melakukan perbuatan anarkis yang meresahkan masyarakat.

Sistem sekuler ini juga mencerminkan kalau rendahnya jaminan keamanan negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan rakyat secara keseluruhan. Sistem ini juga hanya mengedepankan nilai nilai materialis yang menguntungkan bagi pihak pihak tertentu saja.

Kualitas generasi pemuda yang bobrok serta anarkis tidak akan kita jumpai dalam sistem Islam. Islam menanamkan akidah untuk menuntun generasi memiliki kepribadian yang baik dan memberi edukasi tentang tujuan hidup. Pendidikan akidah Islam pertama dan utama akan didapatkan dari keluarga, sehingga anak anak memiliki pemahaman yang benar.

Masyarakat Islam mempunyai kultur amar ma’ruf nahi munkar, agar anak anak dapat belajar secara langsung dan dapat menerapkan pemahaman yang benar. Ekspresi eksistensi generasi akan dibina oleh negara agar bisa menghasilkan karya karya untuk peradaban Islam.

Negara menerapkan pendidikan Islam dan melahirkan generasi berkepribadian Islam termasuk pola pikir. Tidak hanya pendidikan, media juga akan diatur hanya menampilkan tayangan yang sesuai syariah. Negara menjaga generasi tidak mendapatkan celah sedikitpun berbuat amoral seperti kelompok geng motor.

Apabila ada yang melanggar maka negara akan memberikan sanksi penjara dari 6 bulan hingga 5 tahun sebagaimana dijelaskan dalam kitab Syaikh Abdurrahman Maliki ‘Nizdhamul Uqubat’ yang menjelaskan :

“Setiap orang yang melakukan aktivitas teror dan mengakibatkan goncangan keamanan atau instabilitas di tengah masyarakat atau menyebabkan terhentinya atau terlantarnya aktivitas masyarakat”. Wallahu a’lam bish-shawab.[]

Comment