Menggapai Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan

Opini582 Views

 

 

Oleh: Dina Dwi. N, S.S, Penulis dan Kontributor Media

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (TQS al Qadr: 1—5)

Pada bulan Ramadan yang mulia, terdapat satu malam yang istimewa, yakni Lailatul Qadar. Di malam ini, ibadah yang dilakukan adalah lebih baik dari seribu bulan. Setiap muslim pastilah sangat meninginkan untuk bisa bertemu dengan malam istimewa ini.

Menurut hitungan manusia, seribu bulan sama dengan kurang lebih 83 tahun 3 bulan. Beribadah di malam Lailatul Qadar berarti dalam ketaatan yang lebih baik nilainya dibanding hitungan waktu tersebut. Sungguh sangat menggiurkan bagi mereka yang beriman.

Pada saat Lailatul Qadar, para malaikat yang mulia dengan dipimpin Jibril, turun membawa Al-Qur’an, menebar rahmat dan kedamaian hingga terbitnya Fajar (Subuh). Mereka mengaminkan setiap doa hamba yang menghidupkan Lailatul Qadar.

Menurut Ibn Katsir, banyaknya Malaikat yang turun menandakan keistimewaan Lailatul Qadar dimana di dalamnya diliputi berkah melimpah. Malaikat turun dengan membawa berkah dan rahmat sebagaimana mereka turun ketika ada tilawah Al-Qur’an. Mereka (Malaikat) mencari majelis zikir dan meletakkan sayapnya mengitari orang-orang yang mencari ilmu untuk memuliakannya.

Sebuah rizki yang tak ternilai jika bertemu dengan Lailatul Qadar. Ibadah yang dilakukan di malam tersebut jauh lebih baik dari seribu bulan. Setiap muslim akan berusaha agar bisa beribadah di malam yang penuh dengan kemuliaan tersebut. I’tikaf, berdzikir, beristighfar, membaca Al-Qur’an, shalat sunah, dan masih banyak lagi ibadah yang bisa dilakukan dalam rangka mengisi Lailatul Qadar. Semua bernilai pahala di sisiNya.

Begitu besarnya keutamaan Lailatul Qadar, hingga Allah SWT merahasiakan keberadaan malam tersebut. Hikmahnya supaya manusia berupaya sungguh-sungguh menjemput Lailatul Qadar. Sebuah malam yang utama, memang haruslah dikejar dengan segenap usaha. Meski demikian, Rasul SAW telah memberikan petunjuk bahwa Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir Ramadan:

“Carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, yakni pada malam-malam ganjilnya. Yang paling benar-benar diharapkan, Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-27 Ramadan (Muhammad Uwaidhah, Fashl al-Khithâb fi az-Zuhd wa ar-Raqaiq wa al-Adab, 3/385).

Dari Aisyah ra., “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR Muslim)

Aisyah ra. juga menuturkan, “Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah telah mencontohkan bagaimana beliau sangat giat beribadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Tidak sendirian beliau beribadah di waktu-waktu tersebut, tetapi beliau juga mengajak serta seluruh anggota keluarganya. Beliau yang telah dijamin masuk surga saja begitu bersungguh-sungguh di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Harusnya kita, hamba yang penuh salah dan dosa ini jauh lebih bersungguh-sungguh dalam mengejar Lailatul Qadar. Sekuat tenaga meraih rida dan ampunanNya.

Allah memberikan imbalan yang luar biasa kepada mereka yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan niat ikhlas hanya untukNya. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa salat pada malam Lailatulqadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari)

Selain pahala yang akan didapatkan, mereka yang menghidupkan Lailatul Qadar juga akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu oleh Allah SWT. Setiap doa yang dipanjatkan di malam istimewa ini akan dikabulkan olehNya. Berdoa memohon kebaikan dan meminta ampunan dengan penuh kerendahan hati dan kepasrahan. Meminta padaNya untuk dijauhkan dari segala keburukan.

Ketika Allah mengampuni dan menggugurkan dosa-dosa hambaNya, maka Dia akan memperbaiki seluruh urusan hamba, di dunia dan akhirat. Keselamatan bagi mereka yang telah diampuni oleh Allah, bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Terhindar dari azab dunia, ancaman penganiayaan dari manusia, maupun ancaman pedihnya siksa api neraka.

Karena itulah, manfaatkan dengan sebaiknya momen yang terjadi sekali dalam setahun ini. Bila terlewat, belum tentu kita akan bisa menjumpainya di tahun mendatang. Perbanyak berdoa dan memohon ampunanNya.

Sudah sepatutnya kaum mukminin berusaha keras menggapai Lailatul Qadar di bulan Ramadan yang mulia ini. Jangan tersibuk dengan geliat roda dunia yang tiada habisnya dan hanya sementara. Bersungguh-sungguh dalam ketaatan padaNya, meraih ampunan-Nya, sehingga semoga kita bisa menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Wallahu ‘alam bish-showab.[]

Comment