Meraih Kemuliaan Dengan Hati Yang Terjaga Karena Allah

Motivasi201 Views

 

 

 

Oleh: Puput Hariyani, S.Si, Pendidik Generasi

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Allah berikan kemuliaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan Allah hinakan siapa saja yang Dia kehendaki. Mashaa Allah. Jika kita melakukan suatu amal karena mencari ridlo Allah, ketika Allah memberikan izzah (kemuliaan), maka tidak ada satupun manusia yang mampu merendahkan.

Betapa banyak manusia yang Allah angkat derajatnya dengan cara-Nya sendiri. Dulu yang awalnya bukan siapa-siapa menjadi orang yang dikenal karena amalnya.

Siapa yang mengenal Uwais Al Qarni 14 abad yang lalu? Dia tak pernah dikenal di bumi, tetapi ia terkenal di langit. Siapa yang mengangkat kemuliaannya? Dialah Allah SWT.

Dulu dia bukan siapa-siapa tapi karena bakti kepada ibundanya, kini nama Uwais tak hanya terkenal di penduduk langit tapi juga penduduk bumi. Namanya sering disebut dan dijadikan teladan.

Pun sebaliknya berapa banyak orang yang Allah hinakan juga karena amalnya. Siapa pula yang tak mengenal Fir’aun? Tak pernah mendengar kisah Abu Lahab?Kebodohan Abu Jahal? Bahkan kisah mereka abadi dalam kitab suci untuk menjadi pelajaran bagi umat-umat setelahnya. Bahwa Allah berkuasa meninggikan atau merendahkan hamba-Nya dengan kekuasaan-Nya.

Mungkin saja orang-orang bakhil menolak Al-Quran dengan keangkuhan, tetapi mereka tidak pernah mampu mengingkari fakta kebenaran yang disampaikan Alquran. Begitulah Allah mengajarkan.

Namun, manusia seringkali menakar segala sesuatu dengan logika. Menjadi sok pahlawan menjaga hati manusia. Tak jarang pula kita mencari perhatian dari manusia. Menunjukkan amal kebaikan kepada mereka. Hanya karena dorongan ego dan eksistensi diri.

Tanpa sadar riya’ dan sombong menghinggapi diri. Semakin kita menunjukkan amal baik itu semakin Allah murka kepada kita.

Jagalah segala sesuatu karena Allah. Menjaga hati sahabat, hati orang tua, hati mantan, hati pasangan agar tidak terluka karena lisan kita. Agar tidak merusak hubungan yang telah terjalin.

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma, ia mengatakan, ‘Pada suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudaratan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudaratan (bahaya) kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.’” (HR at-Tirmidzi dan ia berkata hadis ini Hasan Shahih).

Tempatkan lah hati yang terjaga itu dalam prioritas hidup kita. Jagalah hati Allah, maka Allah akan menjaga kita. Allah akan memberikan apa yang kita minta, Allah akan mengabulkan segala permintaan. Allah akan mengulurkan pertolongan.

Rayu Allah dengan seluruh totalitas penghambaan. Jangan pernah mengambil langkah sekecil atau sebesar apapun dalam hidup ini kecuali karena-Nya. Wallahu’alam bi ash-showab.[]

Comment