Nuni Toid: Merindu Sahabat Sejati

Opini560 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Di saat kau terpuruk, adakah sahabat sejatimu yang membantumu?
Di saat kau terjatuh, adakah sahabat sejatimu yang menolongmu?

Di saat kau gundah, adakah sahabat sejatimu yang mampu menghiburmu?
Di saat kau kecewa, adakah sahabat sejatimu yang bisa menghapus kecewamu?

Hidup hanya sebentar. Kadang hanya masalah dunia bisa memutuskan persaudaraan. Sungguh beruntunglah mereka yang masih memiliki sahabat yang baik.

Sahabat yang selalu ada bila kita membutuhkannya. Sahabat yang saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketaatan. Namun apakah ada di zaman sekarang, orang yang seperti itu?

Pasti sangat sedikit yang memiliki rasa itu.Tidak dapat dipungkiri sejatinya manusia membutuhkan teman, sahabat yang bisa menghiburnya. Sahabat yang mampu membantunya. Sahabat yang menuntunnya pada saat-saat yang sulit.

Semua itu mungkin ada. Entahlah, aku pun tak tahu pasti. Hanya aku sudah merasa alergi mendengar kata itu. Hanya satu yang mampu membuat aku yakin, orangtualah yang selalu menyayangi kita, anak-anaknya. Mereka tulus mencintai kita. Mereka adalah teman, sahabat, guru dan tempat berkeluh kesah setelah Allah Swt tentunya.

Karena yakin hanya orangtualah yang mampu memiliki itu semua. Maka berbahagialah yang masih memiliki ayah-bunda. Kebahagiaanmu ada di orangtua kalian. Jangan sia-siakan baktimu padanya. Sayangilah mereka karena surga ada di dalam rido orangtuamu.

Begitupun dengan suamimu. Dia adalah teman sejatimu. Dia adalah orang yang melindungi, menjaga dan memberikan kebahagiaan. Berbaktilah padanya. Jadilah istri yang salehah untuknya.

Jangan pula lupakan anak-anakmu. Merekalah yang akan menolongmu kelak. Bukankah doa anak-anak yang saleh-salehah yang mampu menyelamatkanmu di akhirat nanti? Maka sudah menjadi kewajibanmu untuk mendidiknya dengan didikan yang sesuai ajaran-Nya.

Sungguh terlalu naif dirimu. Janganlah kau merasa sendiri. Masih banyak orang di sekitarmu yang menyayangimu, yang peduli denganmu.

Bangkit, lupakanlah dukamu, lupakan semua yang mengecewakanmu.
Songsong, sambutlah kehidupan yang lebih baik lagi. Rangkullah mereka, orang-orang yang sangat mencintaimu. Tersenyumlah wahai teman untuk hari esokmu.

Ingatlah pada yang menciptakanmu. Dengan selalu berzikir hatimu kan jauh lebih tenang. Berdoalah agar selalu diberi kebahagiaan yang sejati. Yakinlah semuanya pasti akan berlalu seiring berlalunya kesedihanmu.

Optimis, itu yang harus kau miliki. Tak perlu kau tengok ke belakang. Tataplah ke depan, melangkahlah, kejarlah asamu.

Kejarlah cita-citamu dan raihlah semua itu bersama mimpi indahmu. Lihatlah betapa hangat sinar mentari yang selalu lembut bersinar di sepanjang hari.[]

Comment