Nur Rahmawati, S.H*: Merdeka Belajar, Merdeka Indonesiaku

Opini486 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pendidikan adalah salah satu point penting untuk melihat kemajuan suatu negara. Negara yang berdaulat, mandiri dan merdeka, tentu menjadikan pendidikan sebagai pilar utama untuk diperhatikan sabagai penyokong kewibawaannya. Demikan pula Indonesia.

Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, telah mencanangkan program merdeka belajar, sebagai bentuk perhatian terhadap pendidikan negeri ini.

Menurut wikipedia.org, Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim.

[1]Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.

Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih baik dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing.

Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat.

Merdeka belajar, yang dimaksud Nadiem ini ingin menitikberatkan kebebasan yang tidak dibatasi ruang, sehingga pembelajaran akan lebih leluasa jika dilakukan di luar dengan intensitas diskusi bersama guru, rekan dan teman lebih banyak juga bebas.

Merdeka belajar juga diharapkan dapat membentuk jiwa mandiri bagi perserta didik sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi ingin menumbuhkan karakter mandiri, berani, berkarakter dan berkompetensi.

Apakah tujuan yang diwariskan di atas dapat dicapai? Melihat keadaan yang kian memprihatinkan di tengah pandemi yang menyebabkan munculnya pembelajaran jarak jauh dengan Daring (Dalam Jaringan) terpaksa dilakukan. Alhasil, keterbatasan ekonomi sebagian orang tua, sangat sulit untuk bisa memenuhi tuntutan pembelajaran. Akhirnya anak tidak dapat menyerap ilmu dan mengerjakan berbagai tugas yang diberi para guru.

Inilah kelemahan dari sistem pendidikan negeri ini yang mengikut- sertakan unsur bisnis dan dijadikan lahan empuk oleh para korporasi. Merdeka belajar yang diharapkan oleh semua masyarakat tentunya, merdeka yang sesungguhnya. Merdeka dari semua hambatan dan kesulitan dalam menimba ilmu, merdeka dari biaya, merdeka dari tuntutan pembayaran apapun, dengan kata lain gratis ditanggung oleh pemerintah.

Namun faktanya, pada sistem pendidikan kapitalisme sekular, hal tersebut sangat mustahil dilakukan. Karena sistem yang memisahkan agama dari kehidupan, tentu akan menuntut untung dan keberpihakan pada pemilik modal dan mengesampingkan kesejahteraan dan kebutuhan dasar masyarakat termasuk pendidikan.

Inilah sistem buatan akal manusia yang lemah sehingga dapat berkompromi dengan tujuan tertentu sesuai selera dan nafsu mereka. Tidak heran jika, merdeka belajar kemudian akan sangat sulit dicapai.

Sistem Pendidikan Terbaik

Berbeda dengan sistem pendidikan dalam Islam, yang merupakan sistem terbaik. Sistem yang menjadikan pendidikan bagian dari urusan yang urgen. Bagaimana tidak, pilar utama bagi suatu negara adalah manusia-manusia yang beriman, bertakwa dan beradab.

Dengan begitu,  negara menggratiskan semua biaya pendidikan bagi siapapun tanpa memandang suku, ras, budaya dan agama. Fasilitas pun yang disediakan oleh negara bukan yang biasa tapi diberikan yang terbaik, guru yang dipilih juga memiliki kualitas yang luar biasa, di manapun berada akan diperlakukan sama selagi dalam lingkup naungan negara.

Semua itu, pastinya akan mencetak manusia-manusia unggul, yang nantinya –  ketika menjalankan suatu amanah baik dalam lingkup individu, masyarakat dan negara akan menghasilkan  sebuah kepribadian yang luar biasa. Kepribadiaan yang dimaksud adalah amanah, jujur, peduli dan menyandarkan seluruh perbuatannya pada aturan Allah SWT tanpa memikirkan kepentingan pribadi apalagi kepentingan golongan, karena penjagaan perbuatan manusia langsung pada kesadaran yang didapat dari buah sistem pendidikan Islam yang lebih mengutamakan kecerdasan spiritual.

Lantas, kecerdasan tersebut akan menjadikan manusia-manusia berkualitas sebagaimana sebagaimana dijanjikan Allah SWT  yang akan meninggikan derajat hamba-Nya yang berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11:

Artinya :”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.”(QS.Al-Mujadalah:11).

Oleh karenanya, merdeka belajar akan bisa dicapai. Merdeka belajar, merdeka Indonesiaku bukan suatu yang mustahil. Semua itu dapat dicapai dengan kesadaran menerapkan sistem pendidikan terbaik sepanjang masa, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Semoga kita mau menyadari diri dan segera mengambil kebijakan terbaik demi masa depan pendidikan dan generasi bangsa ke depan. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb.[]

*Praktisi pendidikan

Comment