Pak JK Pertemuan Aksa dan Erwin Dengan Jim Bob Buka Juga Dong

Berita420 Views
Wapres Yusuf Kalla.[Gofur/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA
– Siapa yang bersuara paling keras menyikapi skandal ‘Papa Minta Saham’
di PT Freeport Indonesia, yang membuat Setya Novanto dengan
kesadarannya sendiri harus rela melepas jabatan Ketua DPR RI? Dialah
Wapres Jusuf kalla yang dengan tegas meminta pertemuan Setya Novanto,
pengusaha Riza Chalid dengan Presdir PTFI Maroef Syamsuddin dibuka ke
publik.
 
Namun pernyataan JK ini malah disindir oleh Direktur Eksekutif Centre
for Budget Analisys atau CBA, Uchok Sky Khadafi saat menjawab wartawab,
Sabtu (19/12/2015) bahwa JK lah yang harus membuka materi pertemuan
ipar dan keponakannya, yakni Aksa Mahmud dan Erwin Aksa dengan bos
‘Besar’ Freeport di Amerika Serikat, McMoran James R Moffet atau Jim
Bob.


Uchok meminta JK fair untuk mengungkapkan hal itu karena sebelumnya
dirinya mendorong agar pertemuan Ketua DPR, Setya Novanto bersama
Pengusaha Riza Chalid dan Bos Freeport Indonesia, Maroef Syamsuddin.


“Yah jangan pas Novanto saja dia bersuara keras meminta agar
pertemuan dengan Bos Freeport Indonesia, Maroef Syamsuddin dibuka ke
publik, sementara pertemuan iparnya dan keponakannya ditutup-tutupi
selama. Dia harus fair dong, publik akan menilai kinerja pemerintah
dalam hal ini,” sindirnya.


Dia sendiri tidak yakin pertemuan antara Aksa Mahmud dan anaknya
Erwin Aksa dengan James R Moffet adalah pertemuan antara penguasa saja
seperti yang diutarakan JK. Sebab pengusaha besar pemilik Freeport
McMoran itu tidak akan mungkin mau menemui Aksa dan Erwin kalau
embel-embelnya hanya pengusaha saja.


“Nggak mungkin lah Moffet mau ketemu dengan mereka tanpa ada
embel-embel keluarga wapres. Jauh lah kelas Aksa dan Moffet. Ini kan ada
embel-embel iparnya wapres saja makanya Moffet mau ketemu,” ujarnya
lagi.


Kalau Novanto dituding mencatut nama Jokowi-JK untuk meminta saham,
Uchok khawatir jangan-jangan Aksa dan Erwin menemui Moffet tujuan juga
untuk meminta saham langsung atas nama JK. “Kan tidak ada rekamannya
kalau itu tidak demikian,” tegasnya.


Menurut Uchok pertemuan Aksa dan Erwin dengan James R Moffet secara
etis seharusnya tidak patut dilakukan, karena posisi JK sebagai wapres
yang bisa ikut menentukan masa depan Freeport di Indonesia dengan
perpanjangan kontrak.


“Untuk apa saudara wapres menemui bos perusahaan yang saat ini sedang
berusaha mendapatkan izin perpanjangan kontrak dari pemerintah, dimana
wapres adalah salah satu bagiannya? Kalaupun dalam pertemuan itu sama
sekali tidak membicarakan perpanjangan kontrak, tapi tentunya ditengah
kondisi dimana Freeport sedang berusaha mendapatkan izin perpanjangan
sangat tidak etis dan bahkan bisa ke arah penyalahgunaan wewenang,”
tandasnya.


Sebelumnya JK mengakui adanya pertemuan anggota keluarganya Aksa
Mahmud dan Erwin Aksa dengan James Moffet atau Jim Bob.JK berkelit bahwa
pertemuan itu adalah pertemuan biasa antara pengusaha dengan pengusaha.
“Itu kan pertemuan bisnis to bisnis, boleh saja. Apa yang salah? Kita
kembali ke zaman kuno tidak boleh pengusaha ketemu pengusaha?” kata JK,
di Kantor Wakil Presiden, Jumat kemarin.


Namun, JK mengatakan dirinya tidak tahu apa isi pertemuan yang
dilakukan oleh ipar dan keponakannya tersebut. JK pun mempersilahkan
siapapun untuk menyelediki pertemuan tersebut.


“Ah saya tidak tahu, dua-duanya pengusaha. Masa tidak boleh. Selidiki
aja, bagus itu. Makin diselidiki makin baik buat dunia ini berkembang,”
tantang bekas Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.


Anehnya jika dalam kasus Setya Novanto dan Maroef Syamsuddin, JK
meminta agar kasus itu dibuka seterang-terangnya dan meminta Setya
Novanto untuk mundur, tapi dalam terkait pertemuan ke Aksa Mahmud dan
Erwin Aksa ini sikap JK justru berbeda 80 derajat dan malaj meminta
publik agar jangan terlalu mudah curiga jika ada pengusaha asing bertemu
dengan pengusaha lokal.


“Masa pengusaha Amerika tidak bisa bertemu pengusaha Indonesia. Masa dalam Amerika saja,” tandasnya. (Denny/bb)

Berita Terkait

Baca Juga

Comment