Parodinya Dianggap Perolok Hadits, Ridwan Kamil Diingatkan Netizen

Berita409 Views
RADARINDONESIANEWS.COM, BANDUNG – Akibat olok-olok yang dilakukan Walikota Bandung Ridwan
Kamil terhadap isi Al – Quran, terkait dengan suasana bulan ramadhan
tahun ini, maka di dalam Al Quran juga sudah menjelaskan kesemuanya
terkaut dengan perbuatan orang-orang yang sering melakukan pelecehan
terhadap isi Al Quran tersebut.
Akibatnya Ridwan Kamil oleh Al-Quran yang juga adalah perkataan Allah
SWT, maka Ridwan Kamil dinyatakan telah kafir sesuai dengan isi Al
Quran Surah At-Taubah ayat 55 dan 56 yang berbunyi:
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: ‘Sesungguhnya kami hanyalah
bersenda gurau & bermain-main saja’. Katakanlah: ‘Apakah dengan
اللّه, ayat²-Nya & Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tak usah kamu minta ma’af, karena kamu telah kafir sesudah beriman!” [QS. at-Taubah: 65-66].
Sebelumnya Ridwan Kamil dianggap membuat sebuah parodi terhadap
hadits Rasulullah SAW yang diriwatkan oleh Imam Ahmad yang dianggap
sangat mirip dengan parodi Ridwan Kamil, sebagai berikut:
Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di
bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan
dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau
mau”. (Riwayat Imam Ahmad).
Namun oleh Ridwan Kamil dirubah dan ditambahi dengan berbagai macam
bentuk kata yang dianggapnya sebagai bentuk kelucuan yang bukanlah
dianggap sebuah lelucon oleh Al Quran sebagi berikut:
Apabila seorang istri menyiapkan makan sahur dan berbuka dengan
ikhlas untuk suaminya selama bulan puasa hingga terbit THR, maka semua
pintu pintu mall akan terbuka untuk istri dan bebas memilih masuk dari
pintu mana saja” (Riwayat Ibu-ibu).
Namun dari penelusuran seorang pengguna Instagram, Al Fariz Zain,
ternyata bukan hanya itu saja yang ditemukan, namun juga beberapa
lainnya, yang dianggap menjadi bahan olok-olokan Ridwan Kamil, seperti
yang ditulis Al Fariz Zain sebagai berikut.
AL FARIZ zain:
Assalamualaikum
.
Renungan malam
MAKTABAH MUFIDAH:
Mengolok-Olok Agama dengan Plesetan
Dear:RIDWAN KAMIL
Di bulan ramadhan ini,saya menemukan tulisan bapak di IG berisi
lelucon yang isinya semacam parodi hadist dengan idiom-idiom yang biasa
digunakan dalam ayat-ayat
اللّه Ta’ala & hadits-hadits Rasul-Nya.
Tujuannya hanya ingin membuat orang lain tertawa…contohnya:
“sesungguhnya…” atau “ barang siapa..” lalu ditambahkan (HR
Rasuna Said), (HR Irama), (Riwayat Abu Tajir), (Al Famart), (An Nokia
ayat sekian), dll, adalah sangat berbahaya senda gurau menyangkut Agama
اللّه !
Bapak RK, berhati-hatilah dengan Tulisan & senda gurau…
terutama yang menyangkut dengan senda-gurau al-Quran & al-Hadist.
Sungguh keras teguran & peringatan dalam al-Quran atas akibat senda gurau tersebut :
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ
قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65)
لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ ائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ
[التوبة: 65، 66]
“ Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: ‘Sesungguhnya kami hanyalah
bersenda gurau & bermain-main saja’. Katakanlah: ‘Apakah dengan
اللّه, ayat²-Nya & Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tak usah kamu minta ma’af, karena kamu telah kafir sesudah beriman!” [QS. at-Taubah: 65-66].
Ayat di atas menunjukkan bahwa mengolok-olok اللّه Ta’ala, Rasulullaah صلى الله عليه وسلم  & ayat-ayat اللّه Ta’ala adalah suatu bentuk kekufuran.
Dan barangsiapa mengolok-olok salah satu dari ketiga hal ini, maka dia juga telah mengolok-olok yang lainnya.[Kitab at-Tauhid, hal 59].
Perbuatan semacam itu (plesetan-plesetan) termasuk melecehkan
nama-nama surat Al-Quran, dan para Ulama sunnah perawi hadits yg
berjuang dengan ikhlas menjaga kemurnian agama Islam dari penyimpangan
dan perubahan yg dilakukan oleh orang2 jahil lagi batil.
Perbuatan itu bisa menjerumuskan pelakunya kepada kekufuran. Dan setidak-tidaknya ia telah berbuat dosa besar. Oleh karenanya, Tidak sepantasnya seorang muslim melakukan hal tsb.
(Na’udzu billaahi minal kufri wal fusuuqi wal ‘ishyaan).
Semoga kita termasuk bagian dari muslim/muslimat yang menjaga
kehormatan & wibawa Islam, karena rasa cinta kita kepada Allah &
Rasul-Nya.
(Islam itu TEGAS)

sumber

Berita Terkait

Baca Juga

Comment