Oleh: Maya Ristanti, S.H
Tamu agung kan undur diri
Madrasah mulia beranjak usai
Senandung ayat suci tak temani
Gempita sedekah menepi
Pelataran masjid kembali sepi
Topang kemunafikan tersibak ramai
Bumi syam bagai dikutuk
Tanah al quds terpenjara gemerutuk
Peradaban cahaya kini terpuruk
Kedzaliman nyata di pelupuk
Kemiskinan memenuhi gubuk-gubuk
Gunung lautan semena dirampok
Syariah mulia terus dipojok
Dirongrong baik para perampok
Koruptor tak pernah kapok
Kemenangan bukanlah angan
Dia iman yang bergelayut dalam dada
Dia pelita harapan perubahan
Penyeru kegelapan jadi gelagapan
Berlapis gelisah dan jiwa ketakutan
Darah dan kehormatan dikuliti
Keadilan berada di balik peti cemeti
Pewaris nabi dikriminalisasi
Kebaikan pekerti hanya jadi komedi
Kebahagiaan hakiki telah dieliminasi
Pekik takbir di bumi yang getir
Rindu perisai entaskan sampai akhir
Gagah perkasa totalitas menganulir
Dukung membangun buah pikir
Lahirlah hai para pejuang
Para kesatria keturunan ahli perang
Cerdas berani hadapi pengkhianat yang melanglang
Teguh taat meski ombak menghadang
Tawarkan syariah untuk dipegang
Pekik takbir lecutkan daya juang
Bangkitkan bangsa hingga saatnya pulang
Menghadap illahi dengan hati yang lapang
Bumi para pemenang
Tampat kesejatiannya bersarang
Menjadi sejarah indah tuk dikenang
Harum semerbak bukan sembarang
(MR)
Comment