Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya |
RADARINDONESIANEWS.COM, LEBAK,- Penurunan kematian ibu
sangat penting bagi pembangunan karena merupakan prasyarat serta indikator
sekaligus hasil sebuah capaian kemajuan dalam pembangunan. Sebagai Langkah
kongkret untuk Menekan Angka Kematian Ibu dan Anak di Kabupaten Lebak, Bupati Lebak,
Iti Octavia Jayabaya, telah mengalokasikan anggaran dari ABPD, mengingat BPJS
tidak dapat menjamin biaya keseluruhan pasien BPJS jika terjadi tindakan
operasi.
sangat penting bagi pembangunan karena merupakan prasyarat serta indikator
sekaligus hasil sebuah capaian kemajuan dalam pembangunan. Sebagai Langkah
kongkret untuk Menekan Angka Kematian Ibu dan Anak di Kabupaten Lebak, Bupati Lebak,
Iti Octavia Jayabaya, telah mengalokasikan anggaran dari ABPD, mengingat BPJS
tidak dapat menjamin biaya keseluruhan pasien BPJS jika terjadi tindakan
operasi.
“BPJS tidak menjamin biaya
jika pasien sampai harus mendapatkan tindakan operasi, maka dari itu kita
alokasikan dari APBD, Hal ini semata-mata untuk membantu masyarakat kita,
disamping itu juga untuk mensukseskan
program nasional penekanan angka kematian ibu dan anak, dan kesehatan
reproduksi wanita” Ujar Iti dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhamad
SAW, di Pendopo Kabupaten Lebak, Jumat
(8/1/2016).
jika pasien sampai harus mendapatkan tindakan operasi, maka dari itu kita
alokasikan dari APBD, Hal ini semata-mata untuk membantu masyarakat kita,
disamping itu juga untuk mensukseskan
program nasional penekanan angka kematian ibu dan anak, dan kesehatan
reproduksi wanita” Ujar Iti dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhamad
SAW, di Pendopo Kabupaten Lebak, Jumat
(8/1/2016).
Sementara ketua Komisi
Transparansi dan Partisipasi Lebak, Maesaroh yang akrab dipanggil Maya, mengaku,
mengapreseasi kebijakan Pemerintah Daerah tersebut, mengingat banyaknya warga
miskin yang kurang mendapatkan pelayanan BPJS Secara maksimal, terutama terkait
persalinan.
Transparansi dan Partisipasi Lebak, Maesaroh yang akrab dipanggil Maya, mengaku,
mengapreseasi kebijakan Pemerintah Daerah tersebut, mengingat banyaknya warga
miskin yang kurang mendapatkan pelayanan BPJS Secara maksimal, terutama terkait
persalinan.
Maya juga mengharapkan agar BPJS dan semua
badan publik tetap menjunjung tinggi transparansi dalam pengelolaannya agar
masyarakat bisa turut mengawasi, selain itu maya berharap agar Pemerintah
Daerah kini terus didorong untuk memperbaiki pelayanan kesehatan primer
sehingga wanita hamil tidak lagi mengalami kesulitan sarana yang tidak lengkap.
badan publik tetap menjunjung tinggi transparansi dalam pengelolaannya agar
masyarakat bisa turut mengawasi, selain itu maya berharap agar Pemerintah
Daerah kini terus didorong untuk memperbaiki pelayanan kesehatan primer
sehingga wanita hamil tidak lagi mengalami kesulitan sarana yang tidak lengkap.
Menurut Maya perhatian terhadap
masalah kesehatan ibu dengan menghargai dan melindungi hak asasi manusia setiap
perempuan, dapat menjadi kekuatan yang berpotensi mendorong kemajuan dalam
upaya memenuhi prioritas pembangunan, termasuk di sini penyelesaian
permasalahan ketimpangan gender, kesehatan, ketahanan pangan dan ketersediaan
air serta anggaran seluruh aspek kesehatan agar dapat mencapai tujuan kesejahteraan
masyarakat.
masalah kesehatan ibu dengan menghargai dan melindungi hak asasi manusia setiap
perempuan, dapat menjadi kekuatan yang berpotensi mendorong kemajuan dalam
upaya memenuhi prioritas pembangunan, termasuk di sini penyelesaian
permasalahan ketimpangan gender, kesehatan, ketahanan pangan dan ketersediaan
air serta anggaran seluruh aspek kesehatan agar dapat mencapai tujuan kesejahteraan
masyarakat.
“Pemimpin di setiap desa harus mengubah mindset-nya, untuk meningkatkan harapan
hidup dan mengurangi angka kematian ibu dan anak” pungkasnya. (Handa)
hidup dan mengurangi angka kematian ibu dan anak” pungkasnya. (Handa)
Comment