Predator Seksual Mengintai, Apa Dan Bagaimana Solusinya? 

Opini588 Views

 

 

Oleh: Bibah, Pendidik

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Jagat sosial media kembali di gemparkan oleh pemberitaan yang sangat menghinakan sekaligus memilukan hati. Bagaimana tidak?

Pemberitaan terkait predator seksual kembali mencuat, ibarat jamur tumbuh di musim pebghujan. Lebih miris lagi adalah para korbannya masih di bawah umur.

Kejadian ini terungkap dari cuitan korban tentang kisah pribadinya lewat cuitan di Twitter.

Korban menceritakan bagaimana mereka mendapat perlakuan yang tidak semestinya oleh para guru mereka saat berada di lingkungan sekolah.

Mereka merasa kaget dan ketakutan ketika gurunya tiba tiba memegang bagian tubuhnya termasuk bagian yang sensitif dan kemudian mereka merasa sangat risih akan hal itu.

Belum lagi kasus inses banyak terjadi. Beberapa waktu lalu di Bekasi seorang kakak menjadi tersangka kasus kejahatan seksual terhadap adik perempuannya. Belum lagi kasus satu tahun terakhir di mana  seorang bapak tega mencabuli 2 orang anak perempuannya yang masih sangat kecil. Sang Kaka 7 tahun dan yang adik 5 tahun.

Kasus ini terungkap setelah sang kakak akhirnya berani menceritakan kisahnya ke tetangga sampai kabar berita tersebar di media. Sedangkan sang adik mengalami trauma sampai tidak mau diajak bicara.

Kasus yang terungkap hanya segelintir dari kemungkinan kasus yang tidak atau belum terungkap. Masih banyak kasus kejahatan seksual di negri ini yang bisa jadi korban bungkam dan malu untuk melaporkan ke pihak berwajib.  Ini perlu juga ditindak lanjuti sampai ketemu titik persoalanya.

Perlu kita sadari fakta yang ada banyaknya orang di negri ini yang leluasa dan mudah mengakses pornografi. Lewat tayangan yang merusak tersebut, seseorang bisa terinspirasi melakukan suatu kegiatan yang sudah ia tonton. Mirisnya lagi banyak fasilitator yang dengan sengaja membisniskan pornografi demi meraup  keuntungan materi. Sehingga ini menjadi persoalan yang sangat penting juga untuk ditindak lanjuti.

Perlu diketahui bahwa kasus predator seksual yang ada tidak akan pernah selesai jika aturannya sekuler liberal.
Inilah gambaran kehidupan yang terjadi dalam sistem sekuler kapitalis. Moto mereka hanya menjauhkan aturan agama dalam kehidupan, padahal peran agama disadari atau tidak adalah solusinya.

Lalu dengan cara apa kasus tersebut akan selesai?

Dengan solusi Islam. Beberapa solusi terkait kejahatan seksual tadi adalah selain kita perlu memperbaiki individu itu dengan akhlak yang baik penting juga untuk mensterilkan lingkungan dari unsur pornografi.

Pertama, lingkungan tersebut harus menyadarkan masyarakat terkait dengan kesadaran akan penyaluran hasrat seksual secara tepat yaitu kepada istri dan budak mereka saja.

Kedua, pandangan masyarakat harus  berpola pikir amar ma’ruf nahi mungkar dan tolong menolong bukan pandangan seksualitas.

Ketiga, sistem pendidikan harus  bisa mencetak orang orang yang bersyakhsiah Islam atau memiliki pola pikir dan pola sikap Islam. Sehingga mereka akan bisa mengendalikan diri untuk tidak berbuat maksiat.

Keempat adalah regulasi yang tegas untuk menindak pelaku kejahatan seksual.

Jika yang dilakukan adalah perbuatan zina hukumnya (had-Az zina), yaitu dirajam jika sudah Muhson (sudah menikah) atau dicambuk 100 kali untuk yang belum menikah. Jika yang dilakukan homoseksual maka hukumannya adalah hukuman mati bukan yang lain. Jika yang dilakukan pelecehan seksual yang tidak sampai berzina (At gaharu aljinsi) maka hukumannya adalah takzir.[]

Comment