Presiden Dunia Minta Polri Hentikan Penangkapan Para Tokoh Indonesia

Berita393 Views
Presiden dunia (sebelah kanan) ketika berdiskusi dengan Ketum KWRI Ozzy Sulaiman Sudiro (sebelah kiri)
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA  – Pesta demokrasi Indonesia yang telah berlangsung 17 April 2019 menyisahkan konflik  berkepanjangan. Sejumlah tokoh, aktivis, masyarakat sipil, para timses, tim medis, relawan dan sejumlah purnawirawan ditangkap oleh pihak kepolisian Republik Indonesia dengan dugaan makar dan pelanggaran UU ITE
Konflik yang terjadi sebagai ikutan dari proses politik berdengung hingga didengar di tataran dunia internasional. Tokoh paling berpengaruh dan paling dihormati di Planet Bumi yang menjabat President the World Peace Committee 202 Negara Mr. Djuyoto Suntani yang lahir di Jepara Indonesia juga menyaksikan perisitiwa menyedihkan dan mengemukaka keprihatinannya terhadap perisitiwa pemilu 2019 yang berujung pada konflik politik di Indonesia yang begitu dahsyat. 
Bukan hanya jatuhnya ratusan korban jiwa, namun Polri telah dianggap melakukan tindakan semena-mena terhadap produk hukum.
Presiden dunia, Djuyoto Suntani meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk berhenti menangkapi para Tokoh, aktivis, masyarakat sipil, relawan, ulama, tim medis maupun purnawirawan di Indonesia yang berseberangan dengan Pemerintah.
“Stop menangkap dan menahan mereka yang berseberangan dengan Pemerintah. Mereka semua saudara kita, keluarga kita, asset nasional Indonesia, “kata Suntani, Kamis (30/5/2019).
Tokoh Dunia kelahiran Indonesia yang menciptakan Gong Perdamaian Dunia di seluruh penjuru Dunia ini juga menjelaskan di tahun 2003 ketika Polri diserang seluruh elemen masyarakat Indonesia, dirinya yang membela dan menyelamatkan Institusi Polri.
Suntani mengingatkan Pemerintah Republik Indonesia khususnya institusi Polri bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dengan dua kutub yang berbeda. Siang dengan malam, gelap dan terang, positif dan negative, dan seterusnya.
“Para Tokoh yang berseberangan dengan pemerintah memang Harus ada dan dibutuhkan oleh Negara sebagai pengontrol. Mereka Tidak boleh ditangkap dan ditahan, “Pinta Suntani.
Suntani juga menyebut para tokoh oposisi merupakan asset Bangsa Indonesia.
“Saya minta saat ini juga Polri untuk menghentikan penangkapan dan penahanan terhadap mereka yang berseberangan. mereka asset Bangsa Indonesia dan bukan musuh kita, “tegasnya.[kt]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment