Rantika Nur Asyifa: Sejarah Itu Penting Sebagai Sumber Inspirasi

Opini494 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Sejarah adalah cabang ilmu pengetahuan yang berbicara tentang kejadian kejadian masa lalu yang bisa dijadikan pengingat dan pembelajaran bagi generasi.

Sejarah juga menjadi bagian penting sekaligus sebagai sumber inspirasi dan motivasi baik positif maupun negatif agar menjadi hikmah.

Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru-baru ini membuah heboh jagat maya dengan mengeluarkan surat tentang instruksi membaca buku Muhammad Al Fatih 1435 karya Felix Y Siauw untuk meningkatkan minat literasi siswa.

Surat bernomor 420/11.09.F DISDIK tertanggal 30 September 2020 itu ditujukan kepada seluruh Kepala Sekolah SMA/SMK se-provinsi Bangka Belitung yang ditandatangani Muhammad Soleh selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung.

Namun, baru sehari surat instruksi tersebut viral di media sosial, langsung diklarifikasi Dinas Pendidikan terkait. Melalui akun Twitter Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Jumat, 2 Oktober 2020, merilis pembatalan surat instruksi sebelumnya.

“Selamat siang, #SahabatBahasa! Terkait dengan simpang-siurnya kabar Disdik Prov. Babel yang menginstruksikan membaca dan merangkum buku Muhammad Al Fatih 1435. Kami sampaikan bahwa sudah ada surat pembatalan kegiatan terkait hal ini. Terima kasih,” tulis akun @kbbabel, (viva.co.id, 02/10/2020).

Kepala Dinas Pendidikan Babel, Muhamamd Soleh mengakui keteledorannya membuat surat edaran ke seluruh SMA/SMK untuk membaca buku Muhammad Al Fatih.

“Memang betul kita yang buat surat edaran yang tertanggal 30 September, tapi penandatangannya itu pada tanggal 1 Oktober sore hari kemudian diedarkan pada pukul 19.00 WIB kesemua kepala sekolah,” kata Soleh.

Soleh berdalih SE kewajiban membaca buku tersebut tidak lain untuk meningkatkan kemampuan literasi para siswa yang berkaitan dengan pendampingan kompetensi minimal 2021 sebagai pengganti ujian nasional.

“Di masa pandemi ini kita memberi siswa tugas untuk membaca guna meningkatkan kemampuan mereka. Cuma buku itu saja kita masukan karena melihat perjuangan Muhamamd Al Fatih yang sejak kecil sudah hafiz dan perjuangan dia merebut konstatinopel (Turki). Setelah mendapat informasi penulisnya pentolan HTI langsung kita batalkan,” katanya.

Kebijakan Disdik Babel mewajibkan siswa SMA membaca buku felix Siauw tersebut langsung diprotes PWNU Babel. Protes itu dilayangkan melalui surat teguran ke Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan, (iNewsBabel.id, 02/10/2020).

Kaum Muslimin dimasa ini seakan kehilangan jati dirinya sebagai Muslim karena minimnya pengetahuan tentang sejarahnya. Maka, sejarah adalah hal penting yang menentukan sikap umat di masa depan.

Namun, alih alih mendapat perhatian pelajaran sejarah justru menjadi pelajaran nomor buncit. Dalam kurikulum pendidikan kita saat ini, kita mengenal pemisahan antara ilmu eksak dan ilmu sosial. Dimana ilmu ilmu eksak sangat disanjung sementara ilmu sosial diabaikan.

Sudah biasa kita mendengar ketika penjurusan maka yang nilainya bagus ditempatkan di jurusan eksak sementara sisanya dijurusan sosial.

Pun begitu dengan UNAS ilmu sosial termasuk Sejarah tidak diujikan. Dibebarapa sekolah Terkadang jam pelajaran ini diberikan kepada guru yang tidak menguasai sejarah. Karena jumlah pengajar sejarah yang kurang memadai dinegeri ini.

Maka hasilnya pelajaran sejarah menjadi pelajaran mononton membosankan dan tidak menyenangkan . Betapa mengenaskan nasib pelajaran Sejarah. Lalu sejak kapan pengabaian terhadap pelajaran Sejarah ini berlangsung?

Pada abad pertengahan yang merupakan abad kegelapan bagi barat dan abad kegemilangan Islam, ilmu ilmu sejarah berkembang dengan pesat. Ditandai dengan banyaknya buku buku sejarah yang dikarang oleh para ahli sejarah dimasa itu. Pada masa ini sejarah atau lebih dikenal dengan istilah Tarikh diajarkan pada sesuai jenjang pendidikan.

Tarikh islam diajarkan mulai dari pendidikan dasar, karena tarikhul Islam adalah bagian dari tsaqofah Islam yang wajib diketahui umat sejak usia dini.

Ketika barat mulai menguasai kaum Muslimin, sejarah yang merekam jejak kejayaan Islam banyak dibuang dan disimpan oleh mereka. Termasuk di Indonesia, orang orang yang belajar sejarah dinegeri ini harus menguasai bahasa belanda karena sebagian besar buku sejarah dinegeri ini disimpan di beberapa perpustakaan di Belanda.

Maka wajar jika generasi Islam di negeri ini kurang mengenal sejarahnya karena kitab sejarah dikuasai barat diajarkan dan diputar sesuai dengan kepentingan mereka.

Lalu bukankah semestinya sejarah ini diajarkan sesuai dengan kebenaran berdasar sumber sumber sejarah yang nyata bukan malah dikaburkan dan dikuburkan dengan mengurangi jam pelajaran sejarah atau bahkan wacana untuk menghapusnya. Wallahu a’lam bisshawab. []

Comment