Ratusan Anak Yatim dan Dhuafa Terima Santunan di Masjid Darul Ittihad

Berita445 Views
RADARINDONESIANEWS.COM, JATISARI – Sebanyak 130 anak yatim piatu dan dhuafa di lingkungan wilayah RW 15 dan sekitarnya, Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi menerima santunan dari Majelis Taklim (MT) Masjid Darul Ittihad, Minggu (19/5/2019) mulai pukul 08.00-11.00 WIB.
Acara santunan dan sembako murah diawali dengan sambutan-sambutan, diantaranya Ketua Pelaksana kegiatan, Nurlela yang diwakili oleh Iqbal, Ketua RW 15 Sutopo, Ketua DKM Masjid Darul Ittihad Akhmad Musodiq serta Ketua Majelis Taklim RW 15 Ratih Bayuningsih
Ketua MT RW yang juga pembina kegiatan santunan yatim dan dhuafa, Ratih Bayuningsih mengatakan acara yang dilaksanakan di Masjid Darul Ittihad ini merupakan rangkaian dari kegiatan Gebyar Ramadhan 1440 H sekaligus bentuk perhatian Majelis Taklim Masjid Darul Ittihad kepada warga kurang mampu.
Ratih menjelaskan kegiatan pemberian santunan yatim dan dhuafa yang telah diadakan sejak 2010 ini bertujuan meningkatkan ukhuwah Islamiyah di lingkungan RW 15. “Selain itu juga meningkatkan rasa peduli dan rasa cinta kepada mereka yang kurang mampu, sekaligus syiar dalam memakmurkan masjid,” tutur Ratih.
Sumber dana kegiatan santunan yatim dan dhuafa ini, tambah Ratih, berasal dari sumbangan para donatur di wilayah RW 15 serta DKM Masjid Darul Ittihad yang terkumpul melalui kotak infak program Yatim dan Dhuafa.
“Kami berharap kegiatan santunan yang dilaksanakan dua kali dalam setahun ini, yaitu  saat ramadhan dan bulan muharram, agar anak yatim dan dhuafa yang disantuni semakin dekat dirinya dengan masjid, sekaligus dapat menjadi penerus dalam memakmurkan masjid,” ungkap Ratih.
Sebelum pembagian santunan, diadakan tausiyah Ramadhan dengan tema ‘Bahagia Berbagi di Bulan Yang Penuh Berkah’ bersama Ustadz Bernard Abdul Jabbar. “Puasa di Bulan Ramadhan bukan hanya untuk menahan haus dan lapar, tapi juga harus mampu menahan etika, terutama seperti perkataan dan sifat yang tidak senonoh”.
Dalam ceramahnya, Ustad Bernard menyampaikan, puasa Ramadhan bukan soal meninggalkan makan minum saja. Tetapi juga harus mampu meninggalkan perbuatan tak senonoh dan tak baik.
Karena jika pun dengan perkataan kotor tidak membatalkan puasa, namun telah ada akhlak dan etika yang sudah dilanggar. “Puasa dilakukan tanpa meninggal kata-kata yang tak senonoh, maka tak ada artinya puasa. Sehingga target dari puasa Ramadhan itu sendiri tak tercapai,” ujarnya.
Selain kegiatan pemberian santunan dan pembagian hadiah juara lomba-lomba yang telah diadakan DKM Masjid Darul Ittihad, juga diadakan sembako murah berupa beras 2 liter, minyak 1 liter dan gula 1 kg. Penjualan sembako murah ini berasal dari donasi warga muslim RW 15 serta warga sekitar Masjid. Hasil dari sembako murah ini digunakan untuk pembangunan masjid. (*)

Berita Terkait

Baca Juga

Comment