Rina Devina*: Ayo CLBK (Cintai Lagi Bumi Kita) dengan Literasi

Opini451 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Hayooo, siapa yang suka CLBK? Bukan Cinta Lama Bersemi Kembali, itu mah gak usah, tapi ini adalah Cintai Lagi Bumi Kita, jadi sekarang mauuu kan?.

Ya, ini adalah sebagai salah satu pemicu semangat dan aksi dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) yang jatuh pada tanggal 05 Juni ini, sudah selayaknya kita semua CLBK.

CLBK adalah tema pada Hari Bumi tahun 2020. Memang kita bukan sedang memperingati atau merayakan Hari Bumi, namun tema ini masih relevan dan tersambung dengan tema kita untuk memperingati HLHS ini. Dan tahukah anda bahwa banyak perayaan hari yang masih terkait dengan HLHS ini? Beberapa diantaranya adalah :

1. Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia dan Program Cegah Banjir yang jatuh pada setiap tanggal 10 Januari dan di peringati di seluruh dunia.

2. Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 Februari dan di peringati di seluruh Indonesia.

L
3. Hari Hutan Internasional yang diperingati setiap tanggal 21 Maret di seluruh dunia.

4. Hari Air Sedunia yang dirayakan di setiap tanggal 22 Maret.

5. Earth Hour yang rutin di peringati di seluruh dunia setiap tanggal 30 Maret
6. Hari Bumi juga dirayakan secara internasional pada 22 April

7. Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada hari ini, 05 Juni.

8. Hari Laut Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 08 Juni.

9. Hari Terumbu Karang Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 09 Juni.

10. Hari pangan Sedunia yang kita laksanakan setiap tanggal 16 Oktober.

Semua peringatan hari yang berhubungan dengan lingkungan itu kita peringati dan rayakan dengan satu tujuan yang sama yaitu sebagai pemicu semangat untuk terus peduli terhadap lingkungan dan berusaha mempraktekkan budaya hidup bersih, menjaga lingkungan, mengurangi sampah, menanam pohon dan berbagai kegiatan dan aksi lainnya yang dapat kita lakukan demi menjaga lingkungan untuk menjadi lebih baik saat ditempati.

Jika sudah mengetahui berbagai tanggal penting tersebut diatas, diharapkan kita juga bisa terlibat langsung dan berbuat lebih aktif lagi dalam berbuat dan mengkampanyekan berbagai program yang intinya untuk menjaga dan menyayangi bumi kita ini.

Sebab kalau bumi senantiasa terjaga, tentunya kita dan semua makhluk dapat hidup berdampingan dengan nyaman dan aman serta bebas dari berbagai bencana yang mengancam.

Dalam rangka menciptakan kesadaran dan aksi sosial untuk menyelamatkan bumi dan lingkungan ini tentunya memerlukan pemahaman dan tingkat literasi lingkungan yang tinggi. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang aksi literasi lingkungan, mari kita lihat apa itu arti dari literasi lingkungan.

Literasi Lingkungan adalah merupakan kemampuan individu dalam memahami dan menafsirkan kondisi lingkungan, dan dari hasil pemahaman serta penafsiran tersebut maka inividu tersebut dapat memutuskan tindakan yang tepat dalam mempertahankan, memulihkan serta meningkatkan kondisi lingkungannya(Diana Kusumaningrum,2018).

Kemampuan literasi lingkungan ini sangat penting ditanamkan agar menjadi sebuah karakter positif dalam diri setiap individu. Tanpa adanya literasi lingkungan, aksi di tingkat Negara tidak akan didukung oleh komunitas atau masyarakatnya.

Terlebih, beberapa tahun belakangan ini Perserikatan Bangsa Bangsa kembali menekankan pentingnya pendidikan lingkungan atau literasi lingkungan yang menjangkau semua golongan dan kelompok usia.

Banyak cara meningkatkan kemampuan literasi dalam masyarakat yang dapat kita dilakukan, salah satunya adalah sosialisasi, edukasi, advokasi serta motivasi bagi masyarakat untuk menggunakan bahan daur ulang, mengurangi penggunaan wadah sekali pakai seperti plastik atau kalau kita bekerja di perpustakaan, boleh membeli buku yang kertasnya terbuat dari kertas daur ulang.

Banyak juga cara lainnya dalam meningkatkan literasi lingkungan di masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

Perpustakaan sebagai sarana pendidikan non formal pun dapat ambil bagian didalam pelestarian lingkungan ini. Perpustakaan yang di era 4.0 mengusung tema inklusi sosial sangat tepat menjadi wadah bagi masyarakat dalam membudayakan hidup sehat dan cinta lingkungan. Berbagai kegiatan dapat dilakukan yang tentunya melibatkan unsur perpustakaan, pustakawan dan masyarakat.

Sebelum adanya pandemic COVID-19 yang melanda Indonesia dan dunia ini, sudah banyak perpustakaan yang menyediakan ruang atau sarana belajar untuk memanfaatkan sampah menjadi suatu komoditas yang dapat bermanfaat. Banyak perpustakaan besar maupun kecil bahkan Taman Bacaan Masyarakat yang membuat kelas kreatif cara mengolah sampah dan memanfaatkan barang bekas lainnya.

Namun, karena sekarang sedang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kegiatan semacam itu tidak dapat dilakukan lagi demi menjaga agar tidak sampai terjadi penyebaran COVID-19 yang semakin massif dan menimbulkan korban yang tidak sedikit ini.

Walaupun begitu, program pembelajaran ini masih bisa dilaksanakan tentunya dengan mengalihkannya menjadi dalam bentuk virtual dialog.

Ya, sekarang semuanya sudah beralih ke virtual dialog, mulai dari rapat virtual, belajar virtual, bahkan juga ada nongkrong virtual. Semuanya demi menjaga keselamatan diri dan lingkungan, menghindari kontak langsung dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Namun yang pasti, demi menjaga diri dan lingkungan, mari kita mulai menata diri dan lingkungan kita dengan lebih baik sehingga terhindar dari segala musibah yang mengancam.

Akhir kata, selamat merayakan dan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, semoga wabah pandemic COVID-19 ini cepat berlalu dan kita dapat memulai kehidupan dalam normal baru dengan keinginan dan aksi yang kuat untuk semakin mencintai bumi dan lingkungan dengan lebih baik lagi. Jadi, gak salah kan untuk CLBK. Salam Literasi.[]

*Penulis adalah Pustakawan pada Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara

Comment