Radarindonesianews.com, Jakarta – Setelah terjadinya ledakan yang diduga bom di Jalan Thamrin, Sarinah, Kamis (14/1), sejumlah gedung dijaga ketat. Salah satunya, pengawasan ketat di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) yang tengah menggelar sidang lanjutan perkara perselisihan hasil pemilihan (Pilkada).
Beberapa saat pasca ledakan, akses masuk kendaraan ke gedung MK ditutup. Pengunjung yang masuk ke gedung pun diperiksa satu per satu dengan dua lapisan pemeriksaan.
Puluhan polisi menjaga ketat di sekeliling gedung MK baik dari arah Jalan Medan Merdeka Barat (depan MK) maupun dari Jalan Abdul Muis (belakang MK). Sementara, sidang PHP Pilkada yang berlangsung di dalam gedung MK terus berjalan. Hari ini, MK menggelar sidang jawaban keterangan dari pihak KPU sebanyak 49 perkara.
“Sejauh ini sidang terus berlangsung, sesuai dengan yang sudah diagendakan meski sempat tertunda kurang lebih setengah jam,” Ujar Pieter Ell selaku pengacara KPU, Kamis (14/01/2016).
Saat ditanya mengenai tragedi pemboman tersebut, Pieter Ell yakin bahwa pelaku memang bisa dikatakan profesonal.
“Jika dilihat dari cara mereka, bisa dikatakan pelaku teror sudah sangat terampil dan punya kemampuan lebih,” Kata Pengacara asal Papua tersebut.
Comment