Sifi Nurul Islam*: Tidak Sesuai Dengan Kultur Bangsa,   Korean Wave Tidak Pantas Dijadikan Panutan

Opini458 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin berharap tren K-Pop dapat mendorong munculnya kreativitas anak muda Indonesia.
Ia berharap anak muda lebih giat
mempromosikan budaya bangsa ke dunia internasional.

“Maraknya budaya K-pop diharapkan juga dapat menginspirasi munculnya kreativitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri,” kata Ma’ruf Amin dalam keterangannya untuk peringatan 100 tahun kedatangan orang Korea di Indonesia, Ahad (20/9/2020).

Kegandrungan banyak orang Indonesia terhadap K-pop menunjukkan selera musik dari Negeri Ginseng tersebut mendapat tempat di dalam negeri.

Gelombang Korea atau Korean wave juga membawa pengaruh budaya Korea di Indonesia, selain melalui musik pop, juga lewat makanan, drama, film, dan mode.

Selain lewat industri hiburan, kata Ma’ruf, hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea juga semakin diperkuat pada sektor ekonomi, sosial, dan budaya.

Karena itu, Ma’ruf berharap tren tersebut dapat meningkatkan kerja sama antar kedua negara, khususnya di bidang ekonomi.

“Ketertarikan warga Indonesia terhadap Korea, juga telah mendorong meningkatnya wisatawan Indonesia ke Korea. Diharapkan wisatawan Korea juga semakin banyak datang ke Indonesia,” ujar Ma’ruf.

Dengan adanya peringatan 100 tahun kedatangan warga Korea di Indonesia, Ma’ruf Amin berharap hubungan baik tersebut dapat terjalin semakin kuat hingga menghasilkan manfaat bagi masyarakat di kedua negara.

“Hubungan baik ini semakin memberi manfaat bagi warga kedua negara. 100 tahun kedatangan warga Korea di Indonesia ini merupakan momen penting untuk semakin meningkatkan hubungan dan kerja sama yang baik antara kedua negara,” pungkas Ma’ruf.

Terbukti, dalam Sistem Demokrasi Sekuler ini

Merambahnya korean wave atau virus korea kian hari kian menjamur terutama di kalangan remaja, bahkan bisa dikatakan hampir semua kalangan remaja kini telah terbius oleh korean wave, hiburan ala korea seperti drakor, lagu girlband/boyband, bahkan busana dan akesoris ala korea kini sangatlah di gandrungi oleh para remaja.

Dan, jika di amati lebih dalam lagi hadirnya korean wave lebih memberikan dampak negatif dari pada dampak positifnya bagaimana tidak, budaya korea sangatlah bertolak belakang dengan budaya ketimuran khususnya di indonesia dan hal ini dapat merusak citra budaya timur yang terkesan sopan.

Apalagi jika dilihat dari kacamata Islam jelas sangat bertentangan. Korean style yang cenderung menyenangkan dengan tipe kehidupan borjuis yang memicu pola hidup hedonis materialis bagi generasi. Busana yang terkesan terbuka dan interaksi laki laki dan perempuan yang cenderung bebas.

Bahkan yang lebih berbahaya korean wave telah merubah mindset generasi bangsa ini. Hal inilah yang akan mengantarkan rusaknya akidah generasi, karena mereka cenderung tasyabuh (meniru-niru) budaya korea dalam semua segi kehidupannya.

Padahal, semestinya yang harus dijadikan contoh terbaik hanyalah Rasulullah Saw, seperti yang Alloh firmankan dalam Q.S Al Ahzab : 21.

Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagi yang beriman.

Agama Islamlah, yang seharusnya menjadi standar baik dan buruk dalam kehidupan.

Islam membawa seperangkat aturan untuk semua sisi kehidupan manusia termasuk bagaimana sistem Islam melindungi terjaganya generasi dari pengaruh buruk budaya asing.

Dalam Islam generasi dididik dan dibina dengan akidah dan tsaqofah Islam yang lurus, para remaja disibukkan dengan ketaatan sehingga jauh dari kehidupan hedonistik.

Dan, negara pun berperan untuk menutup semua konten media yang berisi budaya yang bertentangan dengan Islam.

Bahkan keluarga dalam Islam berfungsi sebagai madrasah pertama dan utama bagi putra-putri nya, sehingga para generasi senantiasa menjadikan pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan islam. Semua kemaslahatan itu hanya akan terwujud jika sistem islam diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Wallahu a’lam.[]

*Ibu rumah tangga

Comment