SW. Retnani, S.Pd: Bangkitnya Politik Umat

Berita382 Views
SW. Retnani, S.Pd
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Memiliki identitas diri itu sangatlah penting. Saking pentingnya identitas, hingga pemerintah memfasilitasi rakyatnya untuk memiliki identitas. Contohnya, KTP (Kartu Tanda Penduduk) ini dipergunakan untuk menunjukkan identitas seseorang. Tanggal berapa Ia lahir, di daerah mana, statusnya apa, golongan darahnya apa, tinggalnya di mana, hingga menjelaskan agama yang dianutnya. 
Maka ketika identitas diri saja sudah sangat penting, apalagi identitas agama. Sudah pasti amat sangat penting, sebab menyangkut kehidupan kita di dunia dan akhirat. Terkait dengan identitas agama, kita para kaum muslim memiliki ciri khas individu. Misalnya, menutup aurat secara syar’i adalah identitas para muslimah. Pakai baju koko, sarung, kopiah dan berjenggot adalah identitas kaum muslim laki-laki. Dan masih banyak identitas Muslim lainnya. Yang paling penting adalah kita sebagai muslim harus bangga dengan identitas agama kita. Sebab, ini menjadi standar kecintaan, keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Namun sayang keistimewaan identitas Islam ini malah sering ditolak oleh pemiliknya, yakni umat Islam itu sendiri. Dengan dalih kuno, tidak relevan, tidak sesuai dengan karakteristik bangsa, menjadi pemicu retaknya persatuan dan kesatuan negara. Dan alasan-alasan lain yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang merasa terancam zona nyamannya. Sebagaimana dilansir detik.com bahwa Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti urutan acara kampanye akbar Prabowo-Sandiaga hari ini. Masukan diberikan sebelum kampanye digelar. PD bersyukur masukan SBY itu diikuti.
Pak SBY mengingatkan. wujud dalam kampanye hari ini sudah mengikuti apa yang kira-kira diingatkan oleh Pak SBY. Kata Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin 
Amir mengatakan selama ini bergulir kesan politik identitas sudah sedemikian masifnya. SBY, kata Amir, khawatir kesan politik identitas itu mencapai puncaknya di kampanya akbar Prabowo-Sandi hari ini. Alhamdulillah, peringatan yang diberikan sebelum kampanye, saran, nasihat dan pandangan dari SBY, Alhamdulillah cukup diperhatikan.
Amir tak tahu soal pihak yang menyampaikan pesan SBY ke Prabowo-Sandi. Namun dia memastikan SBY punya jalur sendiri untuk menyampaikan masukannya. Pak SBY mengingatkan tidak ada salahnya, kita tetap harus mengingat keberagaman kita itu adalah satu hal yang sangat perlu selalu kita jaga. Tidak ada pertentangan, Pak SBY mengingatkan sebelumnya, dan alhamdulillah kampanye akbar Prabowo-Sandi hari ini berjalan baik. 
SBY mengirimkan masukannya lewat surat ke internal PD, yang ditujukan untuk Ketua Wanhor PD Amir Syamsudin, Waketum PD Syarief Hasan dan Sekjen PD Hinca Panjaitan. Dalam suratnya, SBY meminta ketiga elite PD itu untuk memberi masukan agar kampanye akbar Prabowo-Sandi tetap inklusif.
Penyelenggaraan kampanye nasional (dimana Partai Demokrat menjadi bagian didalamnya) tetap dan senantiasa mencerminkan ‘inclusiveness’, dengan sasanti ‘Indonesia Untuk Semua’ juga mencerminkan kebhinnekaan atau kemajemukan. Juga mencerminkan persatuan. ‘Unity in diversity’. Cegah demonstrasi apalagi ‘show of force’ identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem. Demikian penggalan surat SBY.
Naif, Mengapa mereka mencegah sesuatu yang dapat memberikan kebaikan Dunia- Akhirat? Identitas Islam ini harusnya malah dikembangkan untuk menjadi kekuatan terbesar di negeri yang mayoritas penduduknya muslim, seperti Indonesia. Bukan malah dibungkam dan digantung, hingga membuat kaum muslim terlena dengan kedangkalan berpikir politik. Bahkan dengan sadisnya mereka membunuh kesadaran politik dari kaum muslim. Mereka hembuskan kata “haram bermain politik”. Sungguh, ketakutan mereka akan bangkitnya kesadaran politik dari kaum muslim, membuat mereka menghalalkan berbagai cara. 
Segala upaya mereka lakukan demi menjauhkan umat dari aktivitas politik Hakiki yang mencerminkan identitas kaum muslim. Maka dibalik hembusan virus anti politik yang disebarkan oleh para pengusung sistem kapitalis- demokrasi ini adalah tidak tergantikannya kekuasaan mereka. Sebab dengan kekuasaan ditangan mereka, akan memudahkan sifat jahat dan keji mereka dalam menindas serta merampok kaum muslim. 
Saudaraku, Lihatlah negeri-negeri kaum muslim saat sistem kapitalis -demokrasi mencengkram dunia. Palestina, Suriah, Gaza, Mali, Rohingya, Mesir, Irak dan lain-lain. Semuanya kehilangan kedamaian dan kekuasaan, sedangkan negeri-negeri Islam yang lainnya seperti Indonesia-Arab Malaysia dan lain-lain hanya mampu menjadi kaki tangan para pemuja sistem kufur.
Inilah realitas kaum Muslim yang alergi terhadap politik. Terutama politik yang menampilkan identitas agama.
Dengan demikian, kesadaran politik umat semakin perlu dideraskan dengan pemahaman yang benar bukan pragmatis. Umat harus memahami bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam pun melakukan politik. Kita buka lagi Shirah Nabawiyah, dijelaskan bahwa saat Rasulullah SAW melakukan politik. Hingga akhirnya memiliki kekuasaan yaitu Daulah Madinah. Disanalah awal berkembang pesatnya umat Islam, kesejahteraan hidup kaum muslim, hingga kejayaan yang siap menghancurkan para pemimpin kaum kafir Quraisy. Dengan adanya kekuasaan di tangan kaum muslim Islam berjaya hingga kurang lebih 13 abad dan mencapai kurang lebih dua pertiga dunia. Sains dan teknologi maju pesat, Islam menjadi poros dan titik pandang dunia. 
Wahai kaum muslim saatnya kita berpolitik. Kita buang jauh sikap “alergi politik”. Jangan mau dibodohi dengan statment “politik haram”. Politik umat Islam adalah politik yang identik dengan seluruh ajaran- ajaran Rasulullah SAW yakni politik yang berlandaskan hukum syara, politik yang bernaung di bawah panji-panji Khilafah Rasyidah ala minhaj an-nubuwwah. Politik Hakiki yang siap menerapkan hukum-hukum Allah Azza wa Jalla secara Kaffah. Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَاۤ فَّةً   ۖ  وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ  ۗ  اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208).
Bangkitlah, saatnya kita tegakkan Khilafah. Kita sambut janji Allah SWT dan rasul-Nya. Dengan Khilafah rahmat Allah SWT akan menyebar ke seluruh alam. Yakinlah dengan perjuangan kita. Allah SWT adalah sebaik-baiknya pelindung dan penolong. Allah SWT berfirman:
وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖ ۗ  هُوَ اجْتَبٰٮكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍ ۗ  مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَ ۗ  هُوَ سَمّٰٮكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ  ۙ  مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ  ۖ  فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِ ۗ  هُوَ مَوْلٰٮكُمْ ۚ  فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur’an) ini agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah. Dialah pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”(QS. Al-Hajj 22: Ayat 78).Wallahualam bishowab.

Berita Terkait

Baca Juga

Comment