Wakil Ketua MPR Minta HTI Junjung Tinggi Pancasila

Berita655 Views
Hidayat Nurwahid, Wakil Ketua MPR RI.[Gofur/radarindonesianews.com]
RADARIDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menghimbau kepada
beberapa organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang masih ingin memecah
belah NKRI dengan faham ‘Daulah Islamiyah’ agar tidak diteruskan.
Menurut dia, ormas tersebut harus tunduk kepada asas yang dianut oleh
Indonesia yakni Pancasila.
 
“Anda berada di negara Indonesia, sebaiknya anda harus mengikuti
peraturan dan perundang-undangan yang ada di negara Indonesia yang
sebagianya warisan dari ulama islam Indonesia,” tegas Hidayat usai
mengisi sosialisasi Empat Pilar dengan peserta Ikatan Da’i Indonesia di
Embarkasi Haji Bekasi.



Hidayat sendiri mengakui bahwa di Indonesia masih ada ormas-ormas
yang masih mengusung misi Khilafah Islamiyah, padahal Indonesia sudah
mempunyai asas Pancasila. Salah satu ormas mengusung Khilafah dimaksud
Hidayat adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).



Seperti diketahui, HTI sudah secara terang-terangan memproklamirkan
bahwa tidak menganut azas Pancasila. Hal ini diketahui saat diramaikan
media sosial dan pesan berantai, yang beredar. Di mana foto Wali Kota
Bogor Bima Arya Sugiarto sedang berpidato dalam acara silaturahmi Tokoh
dan Peresmian Kantor DPD II HTI pada Senin, 8 Februari 2016.



Sontak dikecam pelbagai kalangan, dan diketahui bahwa HTI adalah
organisasi yang didirikan di Yerusalem pada 1953. Jadi sudah terang
menderang HTI hendak mendirikan Khilafah Islamiyah. 



Terbukti organisasi ini, menolak Pancasila sebagai asas tunggal dalam
Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan sebagai asas wajib organisasi
di Indonesia.



Bima Arya yang mendapat banyak kecaman mengakui hadir dalam peresmian
kantor HTI itu. Ia memuji kemandirian HTI di Kota Bogor hingga bisa
punya kantor sendiri di Jalan Raya K.S. Tubun 19, Warung Jambu, Bogor
Utara.



“Saya sampaikan perbedaan pendapat saya mengenai konsep Khilafah.
Bagi saya, Negara Kesatuan Republik Indonesia harga mati,” bantahnya.
(Kds/bb)

Comment