RADARINDONESIANEWS. COM, JAKARTA — Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) menyatakan keprihatinan mendalam atas rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerja di pabrik ban PT Michelin Indonesia.
Aksi protes yang muncul belakangan ini disebut sebagai wujud kegelisahan atas ancaman hilangnya mata pencaharian ribuan keluarga di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Presiden ASPIRASI, Mirah Sumirat, S.E, menegaskan bahwa PHK semestinya menjadi langkah terakhir dan tidak boleh dilakukan secara sepihak tanpa dialog sosial yang terbuka dan adil.
“Perusahaan multinasional seperti Michelin harus mengedepankan tanggung jawab sosial dan moral. Pekerja bukan sekadar angka dalam laporan efisiensi, tetapi manusia yang telah memberi kontribusi nyata terhadap keberhasilan perusahaan,” ujar Mirah kepada Radar Indonesia News, Senin (4/11/2025).
ASPIRASI juga mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, untuk segera memfasilitasi perundingan tripartit antara manajemen, serikat pekerja, dan pemerintah. Langkah ini diharapkan dapat menghadirkan penyelesaian konstruktif yang sejalan dengan regulasi ketenagakerjaan.
Mirah menambahkan, korporasi global seperti Michelin seharusnya menghormati prinsip keberlanjutan tenaga kerja nasional. Indonesia, kata dia, bukan sekadar lokasi produksi, tetapi juga rumah bagi jutaan pekerja yang menjadi bagian penting dari rantai pasok industri dunia.
“Menjaga keberlangsungan kerja berarti menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Jangan biarkan keputusan korporasi global merusak tatanan sosial yang telah dibangun para pekerja,” tambah Mirah.
Ia menegaskan, di balik setiap seragam kerja terdapat keluarga yang menggantungkan harapan. Karena itu, keputusan yang menyangkut nasib pekerja tidak boleh diambil secara sepihak.
ASPIRASI juga mengimbau agar para pekerja Michelin memperjuangkan hak-haknya dengan cara yang konstitusional dan mengutamakan dialog. “Kami berharap tercipta solusi yang berkeadilan bagi semua pihak,” tutup Mirah.[]









Comment