Bupati Nias Turut Ramaikan Pagelaran Seni Budaya

Daerah, Kep. Nias911 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, NIAS – Bertempat di halaman Kampus Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (F-KIP) Universitas Nias (UNIAS), Rabu (8/3/2023), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia melaksanakan pegelaran seni budaya bekerjasama dengan Universitas Nias.

Tampak hadir pada kegiatan tersebut, Bupati Nias Ya’atulo Gulo yang juga Ketua Pembina Yaperti Nias, Anggota DPR RI Marinus Gea yang juga Ketua Umum Yaperti Nias dan para civitas akademika Universitas Nias.

“Tujuan pelaksanaan pagelaran seni budaya ini untuk menyerap aspirasi masyarakat tentang metode atau kegiatan yang telah dilakukan oleh MPR RI guna menguatkan kelembagaan melalui pagelaran seni budaya Nias,” ungkap Ketua Panitia Yaredi Waruwu saat menyampaikan laporannya.

Dalam sambutan Ketua Umum Yaperti Nias, Marinus Gea mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya Nias.

“Jangan sampai orang lain mengklaim, baru nanti kita baru teriak-teriak mengatakan itu budaya Nias, tetapi secara hukum bukan lagi ditangan kita,” ucapnya.

“Oleh karena itu, mulai dari sekarang dalam jiwa generasi muda harus diperlihatkan dan ditanamkan supaya memahami apa yang menjadi kekayaan budaya Nias sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia,” sambung Marinus.

Menurutnya, hingga saat ini masih banyak budaya Nias yang belum mendapatkan bahkan belum terdata sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia karena belum memberikan dan mendaftarkan dalam mendapatkan perlindungan-perlindungan hukum.

Diakhir penyampaiannya, Marinus mengatakan jika pendidikan penguatan 4 pilar MPR RI untuk generasi muda penting dilakukan agar nilai-nilai yang terdapat dalam 4 pilar MPR RI (Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika) dapat tersampaikan.

Adapun atraksi budaya Nias yang ditampilkan pada kegiatan tersebut antara lain Tari Perang, Tari Moyo, Tari Maola, Folaya, Tari Tuwu, Tari Ya’ahowu, Tari Menampi Beras, Famadogo Omo dan Maena.[]

Comment