RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Salah satu masalah besar yang dialami oleh banyak orang di masa sekarang adalah Cognitive Impatience, ketidaksabaran kognitif.
Ciri Cognitive Impatient adalah ketidakmampuan membaca buku teks tebal, padat dan kompleks. Istilah lainnya, kehilangan kemampuan membaca mendalam (deep reading). Kita lebih suka membaca teks yang ringan dan dangkal.
Masalahnya, keilmuan yang mendalam terletak di buku-buku tebal dan membosankan yang kadang perlu 3-4 kali baca untuk memahaminya. Keilmuan yang mendalam tidak terletak di meme yang bertebaran atau di artikel internet yang ringan-ringan.
Saya pernah diberitahu seorang kawan, mencari konten berkualitas di internet ibarat mencari makanan yang layak makan di tong sampah. Jika Anda menemukannya, Anda beruntung. Namun, sebagian besar yang akan Anda temukan hanyalah sampah.
Pertanyaannya, kenapa kita kehilangan kemampuan untuk deep reading? Kenapa kita mengalami ketidaksabaran kognitif? Kambing yang bisa dihitamkan di sini adalah layar dan internet.
Internet membuat atensi kita meloncat-loncat, kehilangan stabilitas. Kita mudah bosan. Klik sana klik sini. Sangat mudah terdistraksi. Benar apa yang dikatakan seseorang bahwa rokok hanya membeli tubuh Anda, internet membeli jiwa Anda.
Dalam Islam, Allah dan RasulNya telah banyak mengingatkan kita agar dapat senantiasa menyertakan kesabaran dalam segala hal. Sangat banyak sekali ayat dan hadits yang mengingatkan manusia dan orang-orang beriman tentang hal ini. Sebenarnya bagi mereka yang mempelajari Al Quran dan hadits, sejatinya di dalam otaknya telah terbentuk kesabaran ini. Apalagi dengan mekanisme lain yang diprogram dalam ajaran Islam, bahwa kita diperintahkan untuk saling mengingatkan.
Jika sistem ini berjalan dengan baik, maka akan terbentuk karakter yang luar biasa dalam diri seseorang tentang pentingnya kesabaran terhadap dqn dalam semua hal.
Dalam Quran surah Al Baqarah ayat 45 dan 153, Allah memerintahkan agar kita memohon pertolongan melalui sabar dan sholat.
Di dalam Q.S: Al Baqarah ayat 155 disebutkan bahwa orang yang sabar adalah orang-orang yang akan mendapatkan kabar gembira.
Di dalam Q.S: Al Baqarah ayat 177 disebutkan bahwa sabar adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh orang-orang yang benar imannya dan tergolong ke dalam orang yang bertakwa.
Di dalam Q.S: Al ‘Ashr dijelaskan bahwa manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang yang beriman, beramal shaleh, saling mengingatkan dalam kebenaran dan saling mengingatkan dalam kesabaran.
Jadi sabar adalah salah satu syarat yang harus dimiliki seseorang agar tidak menjadi manusia yang merugi.
Masih banyak lagi ayat Al Quran dan hadits yang mengingatkan tentang pentingnya memiliki kesabaran dalam segala hal. Tidakkah ini cukup untuk membentuk karakter sabar dalam diri Anda?
Jika jawabannya tidak, maka iman Anda perlu dipertanyakan dan jika belum, berarti Anda perlu meluangkan waktu lebih banyak lagi mempelajari Al Quran dan hadits, bergaul dengan orang-orang shaleh yang suka melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.
Jika perlu Anda butuh therapy khusus untuk menyembuhkan berbagai luka yang menghambat penginstalan program sabar ini ke dalam diri Anda.
Untuk Anda yang ingin mendalami hal ini, dapat bergabung dengan Komunitas RAI, Rumah Auliya Inspirasi. Dalam Komunitas ini bergabung berbagai pihak yang ahli di bidangnya dan peduli terhadap kualitas Sumber Daya Manusia.
Dapatkan Update Info Pembelajaran Berkualitas Pilihan dan Berbagai Inspirasi di Chanel RAI
Chanel Telegram RAI
http://t.me/rumahauliyainspirasi
Chanel WA Komunitas RAI
https://chat.whatsapp.com/B6YJA6pyjbPJSbjeUEhZDy
Website RAI
*Follow IG RAI*
@rumahauliyainspirasi
*Subscribe Youtube RAI*
Comment