Kolaborasi Pentahelix Kuatkan Literasi Digital Guru di Era Kecerdasan Artifisial

RADARINDONESIANEWS. COM, JAKARTA — Dalam suasana peringatan Hari Guru Nasional 2025 dan HUT ke-80 PGRI, semangat kolaborasi lintas unsur kembali mengemuka di Aula Ki Hajar Dewantara, Gedung Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Senin (24/11/2025).

Komunitas Guru Literasi Jakarta (Gliter Jak) menggandeng Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, UPN Veteran Jakarta, UNIDA Bogor, PJMI, dan Solusi 247 dalam menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Literasi Digital: Transformasi Literasi dan Pendidikan di Era Kecerdasan Artifisial”.

Acara yang digelar sejak pukul 10.00 WIB ini diikuti 175 guru dari berbagai sekolah di Jakarta. Tanpa dipungut biaya, kegiatan ini menjadi ruang penghargaan bagi guru serta ajang memperkuat kompetensi literasi digital di tengah perubahan zaman.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dr. Nahdiana, membuka acara dengan penekanan bahwa literasi digital tak lagi pilihan, melainkan keharusan. Ia menyebut guru sebagai pilar yang harus memadukan kemampuan teknologi dengan nilai-nilai literasi yang menjadi fondasi budaya.

“Guru berada di garda terdepan. Mereka tak hanya mengajar, tetapi juga membimbing generasi dalam arus teknologi yang terus bergerak,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer UPNVJ, Prof. Dr. Ir. Supriyanto ST., M.Sc., IPM, dan Ketua Umum PJMI, H. Ismail Lutan, turut menyampaikan sambutan. Keduanya menegaskan pentingnya kebersamaan antara kampus, media, dan pemerintah dalam menyiapkan ekosistem pendidikan yang adaptif.

Ketua Komunitas Gerakan Literasi Jakarta, Sri Kustiah, M.Pd., memberikan penguatan tambahan. Ia mengingatkan bahwa literasi hari ini bukan hanya keterampilan teknis membaca dan menulis, tetapi kecakapan berpikir kritis dalam memilih dan mengolah informasi digital.

Perspektif dari Lima Unsur Pentahelix

Tiga narasumber utama hadir mewakili unsur Pentahelix. Dari akademisi, Dr. Bambang Saras (UPNVJ) memaparkan peran perguruan tinggi dalam mencetak guru yang siap menghadapi era kecerdasan artifisial.

Dari unsur media, Dr. Juwito Faisal (PJMI) mengingatkan pentingnya ekosistem literasi yang sehat, termasuk keberanian guru untuk menulis dan menyebarkan gagasan melalui kanal-kanal jurnalisme.

Sementara dari dunia usaha, Bagus Rully (Solusi 247) berbagi pandangan mengenai bagaimana industri dapat mengembangkan teknologi yang memudahkan proses pembelajaran dan memperkuat kompetensi digital pendidik.

Para peserta tampak antusias sepanjang kegiatan, terutama ketika sesi literasi jurnalistik yang mendorong guru menjadi produsen informasi positif. Kadisdik DKI Jakarta, Nahdiana mengapresiasi semangat tersebut dan menyebutnya sebagai energi penting untuk menghadapi perubahan teknologi yang cepat.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Haris Iriyanto, M.Pd., Widyaiswara BPSDM DKI Jakarta, yang turut memastikan sinergi antara pemerintah, akademisi, komunitas, media, dan industri berjalan efektif.

Di tengah tantangan era kecerdasan artifisial, kolaborasi Pentahelix ini menjadi pengingat bahwa pendidikan hanya dapat maju apabila seluruh unsur bergerak bersama.

Dengan momentum Hari Guru Nasional, kegiatan ini diharapkan menjadi dorongan bagi para pendidik untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan menjaga ruh literasi di ruang-ruang belajar.[]

Comment