Siti Mardhiyah, S.M*: Wacana Pindah Ibu Kota Di Tengah Wabah Dan Derita Lawan Corona

Opini472 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja, ratusan ribu bahkan jutaan jiwa berjuang melawan derita wabah yang belum diketahui kapan akan berakhir.

Tragedi yang merenggut ribuan nyawa, memporak-porandakan perekonomian dunia dan menghentikan berbagai aktivitas kerja membuat para pejabat dan penguasa mengambil langkah tepat & cepat untuk mengatasi wabah ini.

Namun, di tengah wabah covid-19 yang sedang mengepung indonesia ternyata tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk menghentikan rencana pemindahan ibu Kota.

Dikutip dari detik.com juru bicara Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) dan Kementerian Koordinator Marves Jodi Mahardi menyatakan proses pemindahan ibu kota negara (IKN) hingga kini masih terus berjalan sesuai rencana.

Menurutnya tak ada perubahan di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19).

“Saat ini persiapan masih on the track,” kata dia dalam konferensi video kepada wartawan, Rabu (25/3/2020).

Dia menjelaskan, kementerian yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait lainnya.

Selain itu, pemerintah juga terus melakukan komunikasi dengan para calon investor yang berminat investasi pada proyek IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).

“Tim dari Kemenko Maritim dan Investasi bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan juga terus melakukan komunikasi intens dengan berbagai calon investor dan mitra di joint venture untuk pengembangan ibu kota ini,” jelasnya.

Sungguh ironis jika proyek rencana IKN terus berjalan di tengah pandemi, di samping minimya APD (alat pelindung diri) untuk para tenaga kesehatan, rakyat juga banyak mengeluh tentang pendapatan karena harus diberhentikan kerja sementara untuk memutus rantai penularan virus covid-19.

Tak tanggung-tanggung rencana anggaran yang akan digunakan untuk IKN baru sekitar Rp 466 T.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut tidak membuat rakyat semakin sejahtera dan diuntungkan.

Hal ini semakin nyata jika penguasa lebih berpihak kepada para investor dibandingkan dengan urusan rakyatnya.

Jika menilik fakta selama sebulan penyebaran covid-19 di Indonesia semakin meluas, sudah pasti pemerintah yang mandiri akan memiliki skala prioritas untuk memilih keselamatan rakyat dibandingkan untuk terus melanjutkan proyek pemindahan ibukota yang lebih menguntungkan para pengusaha.

Muslim yang baik senantiasa menggunakan skala prioritas baik dalam berpikir, berucap, maupun dalam bersikap. Nabi bersabda, “Baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Singkatnya, kesempurnaan Islam dan Imannya seseorang bisa dinilai dari bagaimana menentukan skala prioritas, mana yang mesti harus dipentingkan dan didahulukan, mana yang harusnya perlu dipikirkan sebelum dilakukan.

Terlebih mengenai amanah seorang pemimpin yang diberikan tanggung jawab lebih oleh Allah untuk mengatur dan mengurusi kepentingan rakyat.

Dalam kepemimpinan itu tidak dibenarkan melanggar koridor islam yang telah ditetapkan karena kelak masing-masing pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa-apa yang dipimpinnya. Wallahua’alam bishawab.[]

Comment