dr. Airah Amir, Dokter RSUD Kota Makassar
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Bunuh diri sebagai penyebab kematian mengalami peningkatan di seluruh dunia. Kasus bunuh diri baru-baru ini terjadi pada mahasiswi Universitas Indonesia. Korban diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 18 apartemen Essence Darmawangsa, Jakarta Selatan padu Rabu 8/3/2023.
Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia seperti ditulis cnbcindonesia.com, menyebutkan bahwa terdapat 670 kasus bunuh diri yang resmi dilaporkan tetapi data kasus bunuh diri yang tidak dilaporkan terdapat lebih dari 303 persen.
Sedangkan WHO melaporkan terdapat satu orang yang melakukan bunuh diri setiap detik di seluruh dunia yaitu terdapat 800.000 jiwa setiap tahun di seluruh dunia belum termasuk kasus yang tidak resmi tercatat.
Malangnya kasus bunuh diri merupakan penyebab kedua kematian di kalangan pemuda berusia 15 hingga 29 tahun. Ini menandakan kasus bunuh diri tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi menjadi wabah global di berbagai penjuru dunia.
Depresi berada pada urutan ke-4 penyakit terbanyak di dunia dan diprediksikan akan menjadi masalah gangguan kesehatan yang utama. Gejala dari depresi meliputi merasa tidak berguna, tidak ada harapan atau putus asa, perasaan sedih, murung dan iritabilitas. Sebanyak 55 persen kasus depresi berakhir dengan ide bunuh diri.
Melihat fakta di atas dapat dikatakan bahwa masalah yang dihadapi manusia pada dasarnya berasal dari dalam diri individu dan yang berasal dari lingkungan.
Masalah yang bersumber dari luar individu disebut sebagai stresor psikososial. Stresor psikososial adalah segala bentuk fenomena yang muncul dalam lingkungan sesorang baik dalam lingkungan pendidikan, pekerjaan , tempat tinggal, masyarakat dan negara secara umum.
Remaja pun tak luput dari kasus bunuh diri seperti kasus diatas. Mengapa banyak remaja yang melakukan kasus bunuh diri?
Usia remaja merupakan usia yang paling rentan terjadinya kasus bunuh diri sebab pada usia ini anak memiliki kebimbangan dan kebingungan dalam menghadapi masalah dan menganggap dengan bunuh diri segala masalah dan beban akan berakhir.
Belum lagi banyaknya masalah keluarga yang timbul yang tidak bisa diatasi sehingga ia merasa tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungannya.
Bagaimana dengan sistem pendidikan formal yang selama ini dijalani? Ternyata tidak cukup membentuk karakter individu untuk menghadapi permasalahan hidup.
Ini menandakan bahwa pendidikan yang dijalani selama ini tidak memberikan korelasi positif terhadap individu untuk memiliki kemampuan menghadapi masalah dalam kehidupan. Ditambah lagi sistem kehidupan saat ini menimbulkan banyak masalah hampir di setiap sendi kehidupan. Faktor ekonomi salah satunya.
Tidak bisa dimungkiri masalah ekonomi adalah salah satu penyebab bunuh diri. Inflasi, kehilangan pekerjaan, ketidakjelasan keadaan finansial adalah beberapa faktor pemicu seseorang mengalami depresi yang tidak jarang akhirnya memutuskan bunuh diri. Sangat diperlukan terciptanya kondisi stabil dalam setiap sendi kehidupan. Di sini, peran negara diharapkan sebab segala daya ada padanya.
Islam memiliki pengaturan terhadap kehidupan dan memberi solusi terhadap bagaimana menata kehidupan bermasyarakat tanpa stress dan depresi. Hal ini disebabkan kebijakan dan aturan Islam tidak membuat individu sengsara dalam memikirkan persoalan hidupnya.
Sistem saat ini tak mampu menyelesaikan persoalan bunuh diri dan terbukti masih banyak individu yang memilih untuk melakukan bunuh diri dan hampir ditemukan pada setiap lapisan masyarakat bahkan yang menjadi panutan seperti public figure.
Islam sangat mencela perilaku bunuh diri dan bagi para pelakunya akan diadzab dengan adzab yang sangat pedih. Dalam surah al-Baqarah ayat 195 : “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam sebuah kebinasaan…”
Demikianlah bahwa ide bunuh diri bukan hanya semata-mata disebabkan oleh ketidakmampuan individu menghadapi masalah. Ada peran support system di dalamnya yaitu negara – dalam upaya menciptakan kondisi yang kondusif bagi seluruh individu menjalani kehidupannya.[]









Comment