![]() |
Arief Poyuono, Waketum Gerindra.[Dok.radarindonesianews.com] |
Koordinator Survei Lembaga Kajia Pemilu Indonesia, Sutisna, mengatakan, populasi yang menjadi dasar klaim dari survei ini disebut sebagai populasi eleksi atau terpilih. Semua orang yang memiliki hak pilih dalam Pilkada DKI Jakarta adalah mereka mencakup semua orang yang memiliki hak pilih yang pada saat pelaksanaan survei dapat diwawancara di rumah.
Sutisna mengaku, survei dalam survei ini atas dasar sampel penelitian diambil dari sejumlah responden yang ditentukan secara sampling kluster (cluster sampling). yakni, sebagai teknik memilih sampel dari kelompok-kelompok unit-unit yang kecil atau kluster.
“Dari satu rumah tangga diambil 1 anggota keluarga berdasarkan acak setiap TPS yang memenuhi syarat sebagai calon pemilih, yaitu berumur minimal 17 tahun dan terdaftar dalam DPT,” kata Sutisna kepada wartawan, Sabtu (11/2/2017).
Sementara itu, sample diambil berdasar data DPT dari KPU DKI Jakarta dalam pilkada DKI Jakarta dengan jumlah pemilih tetap berjumlah.983.692 orang dan 15.059 TPS tersebar 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan. Adapun sampelnya adalah individu yang terpilih berdasar persyaratan memilih dalam pilkada
Selain itu, jumlah sample atau responden yang diambil dalam survei ini adalah sejumlah 1816 warga DKI Jakarta dari yang terdaftar dalam DPT .
Dia menyebutkan, pilkada DKI Jakarta 2017 yang berjumlah 983.692 orang tersebar secara proposional 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan di Jakarta ,survei ini mengunakan tingkat kepercayaan 95 % dengan sampling error atau margin of error sebesar +/= 2,3 persen
Namun, survei dilakukan secara tertutup dan wawancara face to face dan kemudian dilakukan verifikasi kembali secara acak terhadap hasil survei tersebut oleh para surveyor terlatih dan profesional
Bahkan, dari hasil survei terkait tingkat popularitas ketiga pasangan calaon kepala daerah masyarakat jakarta 85,2 persen sangat mengenal pasangan Agus Harimurti Yudhoyono -Sylviana Murni, dari jawaban masyarakat, mereka mengenal pasangan ini karena Agus adalah anak mantan presiden SBY. Sedangkan pasangan Basuki Tjahaya -Djarot Syaiful dikenal sebanyak 100 persen warga DKI jakarta karena kasus penistaan agama Islam dan Gubenur pengganti Joko widodo. Pasangan Anies Baswedan -Sandiaga Uno dikenal oleh 80,2 persen warga DKI Jakarta karena diusung oleh partainya Prabowo Subianto
Tetapi, masyarakat Jakarta memberikan nilai keraguan akan kemapuan Agus Yudhyono-Sylviana untuk memimpin Jakarta dengan tingkat keraguan 36,2 persen, di mana masyarakat sangat ragu dengan kemampauan pasangan ini untuk memimpin kota Jakarta, sedangkan pasangan Basuki Tjahaya -Djarot Syaiful masyarakat memiliki keraguan terhadap kepemimpinannya dan kemampuan memerintah sebesar 29,2 persen dengan alasan Basuki Tjahaja sering melakukan sebuah kebijakan dengan banyak melanggar hukum dan aturan seperti dalam kasus pembelian tanah RS Sumber Waras dan sering berbicara kasar terhadap masyarakat .
“Sehingga menimbulkan masalah yang semestinya tidak perlu terjadi sehingga menghambat kinerja pemprov DKI Jakarta,” ungkapnya.
Sedangkan terhadap pasangan Anies Baswedan -Sandiaga Uno masyarakat Jakarta memiliki tingkat keraguan dalam kepemimpinan mereka memimpin Jakarta sebanyak 16,2 persen dari survey jawaban masyarakat mengatakan bahwa Anies Baswedan-Sandiaga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memimpin dibandingkan kedua pasangan tersebut di mana Anies yang berhasil memimpin Departemen Pendidikan dan santun dengan Sandiaga yang merupakan pengusaha muda yang sukses dalam berbisnis di Indonesia
Ketika masyarakat Jakarta ditanyakan akan memilih siapa pada tanggal 15 Februari saat pencoblosan berdasarkan popularitas dan tingkat keraguan akan kemampuan ketiga apsangan tersebut maka sebanyak 45,2 persen masyarakat Jakarta akan memilih pasangan Anies Baswedan -Sandiaga Uno dan sebanyak 24,5 persen masyarakat Jakarta akan memilih pasangan Basuki Tjahaya -Djarot Syaiful sedangkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono -Sylviana Murni akan dipilih oleh 19,7 persen warga Jakarta sedangkan warga Jakarta yang belum mau memberikan pilihannya pada ketiga pasangan tersebut sebanyak 6,3 persen dan yang tidak memilih sebanyak 4,3 persen
Lembaga Kajia Pemilu Indonesia menilai, dari gambaran survei ini akan terjadi dua putaran dalam pilkada DKI Jakarta dan yang punya kans besar sudah selamat masuk putaran kedua adalah pasangan Anies Baswedan -Sandiaga Uno sedangkan pasangan kepala daerah Agus Harimurti Yudhoyono -Sylviana Murni dan pasangan calon kepala daerah Basuki Tjahaya -Djarot Syaiful masih harus bertarung masuk dalam putaran kedua.
Comment