![]() |
Darmadi Durianto, Ph.D.[Suroto/radarindonesianews.com] |
Darmadi menganalogikan kondisi yang terjadi di DKI dengan perayaan Imlek. Menurutnya, dalam kegiatan Imlek ini ada pesan kebersamaan, meskipun berbeda tetapi tetap satu. Pilkada lanjutnya, jangan menjadi moment yang justeru memecah persatuan.
“Jangan karena Pilkada kita bermusuhan. Siapapun yang terpilih adalah hak warga negara. Berbeda pendapat jangan sampai menimbulkan perpecahan dan permusuhan di antara kita.” Ujar Darmadi Durianto, Ph.D kepada radarindonesianews.com.
Darmadi Durianto, Ph.D yang juga sebagai pendiri Rumah Kebangsaan Sunter ini berujar untuk tetap merawat kebhinekaan. Meskipun berbeda tetap satu. Dirinya berharap masyarakat ikut merawat nilai kebhinekaan di lingkungan dan di rumah masing-masing.
“Rumah Kebangsaan Sunter hadir untuk merawat kebhinnekaan. Di dalam Rumah Kebangsaan bermacam-macam dan berbeda-beda tapi tetap satu. Tapi jangan hanya di Rumah Kebangsaan, kebhinnekaan juga harus dirawat di lingkungan dan rumah masing-masing.”
Dosen Pasca Sarjana Kwik Kian Gie School Of Business yang memperoleh gelar MBA dari University of Manila, Filipina pada 1993 ini sangat memprihatinkan kondisi bangsa akhir-akhir ini.
“Bangsa kita terpecah pecah, sedikit-sedikit gugat menggugat. Karena saling gugat nanti kita jadi bangsa yang melankolis. Kalau sudah melankolis kita tidak bisa bersaing dengan negara lain dan akhirnya hancur negara kita. Itu yang saya tekankan jangan sampai kita menjadi bangsa yang melankolis.” Ujarnya.[GF]
Comment