Generasi Sadis dan Sistem Sekuler Kapitalis

Opini72 Views

 

Penulis: Suci Ramadani | Mahasiswa Prodi Sastra Arab USU

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Dikutip dari Beritasatu.com (30/11), Seorang remaja berinisial MAS berusia 14 tahun membunuh ayah dan nenek serta menikam ibunya dengan senjata tajam di rumah mereka di Jalan Lebak Bulus I, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari.

Pelaku langsung diamankan petugas keamanan perumahan saat berusaha melarikan diri, sementara sang ibu yang mengalami luka tusuk dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung menyampaikan, MAS pada awalnya mengambil pisau di dapur dan masuk ke kamar ayah dan ibunya. Kemudian, MAS langsung menusuk sang ayah yang sedang dalam kondisi tidur. Setelah menusuk ayah dan ibunya, MAS menusuk sang nenek yang terbangun saat peristiwa penusukan tersebut.

“Dari interogasi awal dan olah tempat kejadian perkara (TPK) awal, dikuatkan dengan keterangan dari pelaku, dia menusuk ayahnya, lalu ibunya bangun. Ibunya ditusuk juga, tetapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan,” ujar Gogo, Sabtu (30/11/2024).

Tak hanya itu, Polisi menyebutkan pelaku ingin orang tuanya masuk surga. Polisi turut menerima keterangan terkait nilai hasil belajar MAS yang menurun. Terkait dugaan tekanan belajar yang dialami MAS, masih didalami dan akan ditentukan oleh Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor). Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi mulai dari pihak sekolah hingga keluarga dari pelaku sekaligus korban.(Antara News, 9/12).

“Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua, sudah biar saya yang mengambil alih, biar papa mama masuk surga,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin.

Potret kasus anak yang membunuh orang tuanya tidak hanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun terakhir ini, namun fenomena ini merupakan problematika yang muncul atas persoalan sistemis.

Persoalan semacam ini yang akan terus dihadapi oleh negara jika solusi yang diambil tak menyentuh akar permasalahan sesungguhnya. Terkait fenomena ini tentunya terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab, dan pastinya saling berkaitan antara satu sama lain.

Bermula dari sistem Pendidikan, sistem pergaulan di tengah-tengah masyarakat, hingga sistem pemerintahan yang kini diterapkan tentunya punya andil dalam terciptanya problematika beragam sekarang ini.

Semua itu ujungnya akan terkait dengan sistem sekuler-kapitalis hari ini dengan penerapannya yang merusak fitrah manusia dan merusak kondisi ideal masyarakat seharusnya.

Dengan berlakunya kriminalitas di setiap lini kehidupan semakin nyata mengubah karakter masyarakat menjadi masyarakat yang terbiasa dengan kekerasan dan beragam kasus kriminal lainnya.

Kasus kriminal kian hari mengalami peningkatan yang signifikan tanpa rasa jera yang dialami pelaku. Sangat jelas bahwa kondisi ini semakin diperparah dengan negara yang tidak menjalankan fungsinya termasuk dalam menyelenggarakan sistem pendidikan yang memiliki visi membina kepribadian dan menjaga kesehatan mental generasi penerusnya.

Dalam Islam pemimpin berperan sebagai raa’in (pemelihara) umat, sehingga dalam sistem pendidikan Islam negara akan fokus pada kualitas pendidikan dan bertanggung jawab atas rakyat termasuk dalam membangun generasi bukan malah mengeksploitasi generasi dengan berbagai kebijakan sekuler.

Kepemimpinan Islam bertanggung jawab untuk mewujudkan generasi cemerlang yang berkualitas, melalui penerapan berbagai sistem kehidupan sesuai dengan aturan (syari’at) Islam.

Kepemimpinan tersebut menuntut negara untuk membangun sistem pendidikan yang berlandaskan akidah Islam dan menghasilkan generasi yang beriman, bertakwa, berilmu pengetahuan dan paham teknologi, serta dibekali jiwa kepemimpinan.

Dalam tinta sejarah, penerapan Islam telah menjadi saksi lahirnya banyak tokoh-tokoh ilmuwan yang memahami ilmu agama dan ikut berpartisipasi secara maksimal dalam kehidupan di berbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan, sosial dan sebagainya.[]

Comment