Islamophobia Terus Bergema, Apa yang Dilakukan Dunia?

Opini396 Views

 

 

Penulis : Mirna Juwita, S.Ag | Aktivis Dakwah

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Istilah islamophobia telah biasa kita dengar. Phobia artinya takut/alergi dengan sesuatu. Jadi istilah Islamophobia bermakna takut dengan ajaran agama islam. Mengapa Islamophobia ini marak terjadi dan terus bergema?

Inilah salah satu upaya musuh-musuh Islam untuk meruntuhkan keyakinan muslim kepada agamanya sendiri –  sehingga mereka tidak yakin terhadap ajaran agamanya. Perlahan, mereka enggan untuk mengenal agama. Inilah yang dilakukan dunia Barat untuk memerangi kaum muslimin. Sadar atau tidak sadar, seorang muslim akhirnya terjangkit islamophobia.

Islamophobia seperti ditulis republika.co.id (24/02/2024), muncul pertama kali pada tahun 1997. Di mana mereka yang berseberangan dengan nilai nilai islam  mengklaim bahwa Islam itu ajaran keras. Mereka menakut-nakuti kaum muslim bahwa mempelahari secara mendalam akan membentuk seorang juslim menjadi lebih radikal, fanatik, serta tuduhan teroris dsb.

Di era modern ini, Islamophobia terus menggema di telinga kita. Dikabarkan bahwa di Inggris terjadi peningkatan terhadap fenomena “islamphobia” atau kebencian kepada muslim. Kebencian anti-muslim di Inggris saat ini meningkat menjadi lebih dari 3 level bersamaan dengan terjadinya tindakan keji genosida Israel terhadap Gaza.

Laporan ini tercatat sebanyak 2.010 serangah mematikan Hamas kepada israel pada 7 Oktober 2023 lalu sehingga memicu konflik dunia.

Inggris ikut serta membela Israel dengan mengatakan, angka tersebut naik dari 600 insiden pada periode yang sama dalam rentang 2022-2023 atau meningkat sebesar 335 persen.

“Kami sangat prihatin dengan dampak perang Israel dan Gaza terhadap kejahatan rasial dan kohesi sosial di Inggris,” (iman Atta).

Kemudian kebencian anti Islam juga meningkat di Eropa dampak genosida Israel terhadap Palestina. Islamophobia terjadi pula di Swedia. Aksi Islamophobia selama lebih dari setahun, dengan insiden terbaru terjadi pada Rabu, 21 Februari 2024, ketika umat Muslim membaca grafiti di dinding masjid dengan tanda swastika dan pesan ancaman “bunuh Muslim”.

Pada tanggal 20 Februari 2024, si pelaku juga mencoret-coret grafiti dengan pesan ancaman “Pulanglah” di pintu masjid.

Agresi israel ke jalur Gaza yang telah berlangsung selama 5 bulan banyak memakan korban namun tidak ada upaya dari PBB untuk menghentikan  genosida terhadap rakyat Palestina. Penguasa di seluruh dunia hanya mengecam si pelaku tindak kejahatan tanpa tindakan tegas dengan mengutus militer ke Gaza.

Serangan terhadap Palestina memakan korban yang terus meningkat hingga puluhan ribu nyawa melayang. Hal ini berlangsung lebih dari 140 hari. Namun, Israel terus melakukan penyerangan tanpa henti. Mereka terus membombardir rakyat sipil Palestina tanpa ampun.

Di sisi lain, serangan brutal israel mengakibatkan meningkatnya islamophobia di berbagai belahan dunia seperti Inggris, Swedia, Eropa dan negara lainnya.

Islamphobia merupakan langkah Barat untuk meruntuhkan Islam. Islamophobia terus digaungkan padahal umat Islam merupakan korban kedzaliman zionis.

Dunia tidak mampu melakukan tindakan nyata. Mereka hanya mampu memberi bantuan dalam bentuk donasi dan makanan. Langkah ini bukan langkah dan solusi yang tepat dan mendasar untuk mengehentikan genosida oleh zionis terhadap bangsa Palestina.

Hanya Islam yang mampu menjaga, melindungi, menjadi perisai dan memberantas kedzaliman dunia.

Di era kejayaannya,, umat islam hidup tentram, damai dan sejahtera berdampingan dengan masyarakat dengannlatar belakang agama yang berbeda.

Dalam Islam, nyawa manusia sangat di hargai. Satu nyawa manusia hilang, si pelaku dihukum dengan perlakuan yang setimpal, yaitu dibalas dengan menghilangkan nyawa pula atau dalam istilah fiqih disebut Qishops.

Dengan ditegakkannya sistem aturan Islam berbasis Al-Qur’an dan Sunnah, maka kesejahteraan umat dapat dicapai serta tiada lagi kedmzaliman di muka bumi.

Maka ketika sistem Islam diimplementasikan di muka bumi, nyawa manusia sangat dihargai bahkan setetes darah yang tumpah akan ditindak tegas.  Tidak memberi peluang rakyat sedikit pun menumpahkan darah bagi mereka yang di tidak berdosa sebagaimana kita lihat hari ini di Palestina.

Islam akan melindungi Imizzah dan iffah agama dengan sangat baik. Hingga orang-orang yang ingin mencoba mencela agama akan dihukum pula secara tegas.

Oleh karena itu kita butuh aturan yang tegas, aturan yang berasal dari Allah (Islam) bukan aturan yang dibuat oleh manusia.

Comment