Ketika Dunia Membisu, Gaza Menjerit: Saatnya Islam Memimpin

Opini140 Views

 

Penulis: Fara Melyanda | Aktivis Muslimah

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Pernyataan kontroversial kembali mencuat dari panggung politik Amerika Serikat. Kali ini, anggota Kongres AS dari Partai Republik, Randy Fine, mengundang kecaman keras setelah menyerukan penggunaan bom nuklir di Jalur Gaza. Tanggapan keras datang dari Hamas yang menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk hasutan genosida dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional serta Konvensi Jenewa.

Dilansir (tempo.co, 24/05/ 2025). Hamas mengecam keras pernyataan anggota Kongres AS Randy Fine yang menyerukan penggunaan bom nuklir di Gaza. Menurut Hamas, pernyataan tersebut merupakan hasutan genosida dan melanggar hukum humaniter internasional serta Konvensi Jenewa karena menyerukan penggunaan senjata pemusnah massal terhadap jutaan warga sipil Palestina.

Pernyataan seperti itu, apalagi datang dari seorang pejabat publik, sangatlah berbahaya karena dapat melegitimasi kekerasan ekstrem. Seruan untuk menggunakan bom nuklir di Jalur Gaza merupakan pernyataan yang tidak etis, melanggar hukum internasional, dan bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan serta ajaran agama apa pun.

Ini bukan hanya soal politik atau kebijakan luar negeri, tetapi soal nilai-nilai moral dan tanggung jawab global untuk melindungi warga sipil dari kekejaman perang.

Disisi lain, pernyataan tersebut menjadi bukti nyata bahwa umat Islam tengah mengalami penghinaan yang luar biasa. Ironisnya, para pemimpin di negeri-negeri Muslim tampak enggan menunjukkan pembelaan yang tegas terhadap agamanya.

Demi menjaga kekuasaan dan kepentingan politik, mereka memilih untuk tetap diam, meskipun kehancuran di Gaza terjadi begitu masif dan memilukan. Sikap bungkam ini justru memperkuat kesan pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas umat di mata dunia.

Kerusakan dan kekejaman di Gaza mencerminkan rusaknya sistem dunia yang gagal memuliakan manusia sebagai makhluk terbaik ciptaan Allah.
Sistem yang dengan kejam membunuh bayi-bayi tak berdosa dan merenggut jutaan nyawa warga sipil.

Sungguh, sistem semacam itu tidak layak memimpin dunia maupun mengatur kehidupan manusia.

Sudah saatnya dunia kembali kepada jalan yang diridhai Allah, menghentikan segala bentuk kezaliman, dan menerapkan sistem pemerintahan Islam yang menegakkan keadilan serta membawa rahmat dan kemuliaan bagi seluruh umat manusia di muka bumi.

Belum pernah ada sistem pemerintahan yang mampu bertahan hampir 14 abad dengan catatan sejarah yang dominan tertulis dengan tinta emas selain sistem pemerintahan Islam. Sistem ini dikenal bersih, adil, dan mampu menyatukan umat manusia dari berbagai latar belakang.

Islam menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, menjamin kesejahteraan rakyat, dan menumbuhkan peradaban yang unggul dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, hingga moralitas. Sesuatu yang hingga kini belum pernah mampu diwujudkan oleh sistem pemerintahan manapun.

Islam sangat menghormati nyawa manusia, bahkan dalam kondisi peperangan sekalipun, Islam memerintahkan untuk berlaku adil dan berperilaku baik, termasuk menjaga keselamatan penduduk sipil, wanita, anak-anak, orang tua, serta melindungi fasilitas umum seperti tempat ibadah dan infrastruktur sipil.

Aturan perang dalam Islam dirancang dengan keindahan dan keadilan yang luar biasa, mencerminkan prinsip kasih sayang dan kemanusiaan yang mendalam.

Penerapan Islam secara menyeluruh tidak hanya akan menjaga kemuliaan manusia, tetapi juga menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana yang telah terbukti dalam sejarah peradaban Islam di masa lalu.

Ada tiga faktor utama yang menjadikan pemerintahan Islam kuat dan berhasil. Pertama: ketakwaan individu, terutama para pemimpinnya. Sistem pemerintahan Islam mampu membentuk pribadi-pribadi yang beriman dan bertakwa, yang hanya takut kepada Allah SWT.

Ketakwaan inilah yang menjadi benteng moral bagi para pemimpin untuk menjauhi perbuatan haram, seperti penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, suap, dan gratifikasi. Dengan karakter seperti ini, kepemimpinan dalam Islam berjalan bersih, jujur, dan amanah dalam mengurus urusan umat.

Kedua: Islam secara konsisten hanya menerapkan hukum-hukum yang bersumber dari al-quran, as-sunnah, ijma’ dan qias. Hal ini merupakan konsekuensi langsung dari iman dan ketakwaan, yakni keterikatan penuh kepada syariah Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan.

Sepanjang sejarah peradaban islam, para pemimpin Muslim menjadikan syariah Islam sebagai satu-satunya sumber hukum, tanpa mencampurnya dengan hukum buatan manusia. Konsistensi ini menjadikan pemerintahan berjalan sesuai prinsip keadilan ilahi yang menjamin kesejahteraan dan kemaslahatan umat.

Ketiga: Keterlibatan aktif rakyat dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Ini merupakan bentuk kontrol sosial yang sangat bernilai, lahir dari keimanan dan ketakwaan. Seorang Muslim tidak akan tinggal diam melihat kemunkaran yang dilakukan oleh siapapun.

Dalam Islam, rakyat memiliki peran penting untuk mengingatkan dan menasihati pemimpin ketika terjadi penyimpangan. Bukan hanya itu, menasihati penguasa yang zalim merupakan amal yang paling mulia dan dijanjikan pahala besar oleh Allah SWT di akhirat kelak.

Umat Islam harus bangkit dan berjuang untuk menegakkan aturan Islam secara kaffah di seluruh penjuru dunia. Perjuangan ini membutuhkan ikhtiar besar dari seluruh umat, yang harus bergerak bersama dalam satu barisan yang terarah.

Untuk itu, umat memerlukan kepemimpinan dari sebuah jamaah dakwah yang tulus, konsisten, dan berpegang teguh pada metode dakwah Rasulullah saw.

Seruan dari jamaah dakwah ini harus disambut dengan kesadaran dan kesungguhan, sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemuliaan Islam dan kebangkitan umat secara menyeluruh.

Kemuliaan sejati hanya akan terwujud melalui Islam. Namun, Islam tidak akan tegak secara sempurna kecuali jika diterapkan secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan.

Hal itu hanya dapat diwujudkan melalui institusi kepemimpinan islam global  yang menerapkan syariah Islam secara menyeluruh, melindungi umat, serta menyebarkan rahmat ke seluruh penjuru dunia.

Hanya dengan Islam, hukum Allah dapat ditegakkan secara adil, dan umat Islam dapat meraih kembali kejayaannya sebagai umat terbaik yang diutus untuk manusia.[]

Comment