Oleh: Liyanti Ummu Syifa, Ibu Rumah Tangga
_________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Bulan sya’ban bulan menjelang Ramadhan bulan yang dinantikan oleh umat muslim sedunia.
Bulan sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah setelah bulan Rajab, bulan ini juga termasuk bulan Yang istimewa, dan merupakan gerbang menuju Ramadhan bulan mulia yang penuh berkah serta ampunan.
Tentunya kita umat muslim menyambut bulan sya’ban ini dengan penuh syukur, lantunan doa dan harapan berjumpa dengan Ramadhan, dibulan sya’ban kita juga dianjurkan banyak bersholawat serta meningkatkan ibadah-ibadah sunnah lainnya salah satunya berpuasa, berdasarkan dalil dari Rasulullah Saw.
“Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani).
Dari hadits diatas bukan hanya puasa sunnah saja yang dianjurkan oleh baginda nabi Rasulullah Saw, tetapi ada satu malam dipertengahan bulan yang disebut dengan malam nisfu sya’ban, dimana pada malam tersebut diangkatnya catatan amal perbuatan seorang hamba, kita umat muslim disunnahkan membaca Yasin dan sholat qiyamullail, pada malam itu juga Allah Swt membuka 300 pintu rahmat dan ampunan.
Oleh sebab itu , kita umat muslim berharap tidak termasuk dalam Katagori orang yang lalai seperti yang dijelaskan dalam hadits nabi Saw.
Di bulan Sya’ban ini, sudah semestinya kita kembali menerapkan ajaran yang dibawa oleh teladan kita nabi Muhammad Saw, dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan takwa yang sebenarnya.
Sebab melihat kondisi umat saat ini yang penuh onak duri, serta cobaan yang datang silih berganti terutama setelah datangnya hembusan pandemi Covid -19, memberikan peringatan bahwa kita adalah makhluk yang lemah, bahkan dengan makhluk Allah yang kecil seperti virus Corona pun kita tak berdaya.
Bisa jadi ujian yang menerpa saat ini bukan karena kita hebat dan kuat, namun Allah Swt menginginkan kita bertafakur terhadap kondisi umat yang mulai menjauhi syariat, agar kita kembali kejalan yang diridhoi, karena Allah telah memberikan petunjuk yang tidak ada keraguan apalagi kekeliruan yakni al-qur’an dan hadits.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” (QS. Al-Baqarah 2 : Ayat 2).
Berdasarkan hadits diatas, semestinya menjadi renungan bagi kita agar tidak lagi terlena dengan hiruk-pikuknya godaan dunia yang melalaikan akhirat, berislam kaffah bukan setengah-setengah.
Rasulullah SAW berkata: “Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah, At Thabrani, dan disahihkan Al Albani).
Semoga malam sya’ban tahun ini dapat kita raih ampunan dan rahmat Allah, menjadikan akhirat sebagai tujuan utama, tidak dilalaikan oleh kesenangan dunia yang bersifat sementara, dan berlomba-lomba mendapatkan surga.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya”.(QS. Al-Hadid 57: Ayat 21).Wallahu a’lam bishawab.
Comment