Peringatan Sumpah Pemuda ke-97, DPP KNPI Bentuk Laskar Asta Cita

Nasional121 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA— Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Gedung DPP KNPI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (31/10) malam. Acara berlangsung khidmat dan dihadiri sejumlah pengurus serta tokoh muda dari berbagai organisasi.

Sejumlah tamu hadir, di antaranya Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi Hendra Saragih; Plt Kepala Biro BMN dan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Gizi Nasional Dohardo Pakpahan; Kasubdit Kehidupan Bernegara Ditsosbud Baintelkam Polri Kombes Pol Adjie Indra; tokoh Kesultanan Banten yang juga Ketua Majelis Pemuda Indonesia DPP KNPI H. Udin Saparudin; serta akademisi Prof Dr. Ilyas Indra.

Ketua Umum DPP KNPI, Ali Hanapiah, menyampaikan pentingnya peran strategis kaum muda sebagai penjaga stabilitas nasional.

“Peringatan Sumpah Pemuda kali ini mengusung tema Satu Pemuda Satu KNPI. Kami ingin merefleksikan diri dan memperkuat komitmen kebangsaan,” ujar Ali.

Ali menegaskan, KNPI berkomitmen mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam penguatan karakter dan pemberdayaan generasi muda. Ia juga menginstruksikan seluruh DPD KNPI di Indonesia untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga suasana aman dan damai selama momentum Sumpah Pemuda.

“KNPI siap menjadi garda depan, dan untuk itu kami membentuk Laskar Asta Cita,” kata Ali.

Namun, Ali juga menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap organisasi kepemudaan. “Kemenpora seharusnya hadir dan peduli dengan KNPI. Selama ini kami tidak pernah diajak berdiskusi atau dilibatkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ali mengajak para pemuda menjadikan peringatan Sumpah Pemuda sebagai momentum memperkuat solidaritas dan kolaborasi lintas generasi.

“Mari wujudkan semangat persatuan demi bangsa dan negara. Pemuda memiliki tanggung jawab besar menjaga harmoni dan mencegah perpecahan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Pemuda Indonesia DPP KNPI, Prof Dr. Ilyas Indra, memaparkan kajiannya bertajuk Indonesia Youth of Interest. Ia menekankan pentingnya kehadiran negara dalam memastikan kepentingan pemuda menjadi prioritas pembangunan nasional.

“Berdasarkan data statistik 2023–2024, jumlah pemuda usia produktif 16–30 tahun mencapai 65 juta jiwa, sedangkan rentang usia 16–40 tahun mencapai sekitar 110 juta atau 39 persen dari total penduduk Indonesia,” ujar Ilyas.

Menurutnya, kelompok usia produktif ini merupakan fase akhir pendidikan menengah dan perguruan tinggi yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

“Konsep Indonesia Youth of Interest berpijak pada gagasan Presiden Prabowo tentang Gerakan Menuju Indonesia Emas 2045. Generasi muda hari ini, khususnya yang berusia 16–30 tahun, akan menjadi pemimpin di berbagai bidang pada 2045 nanti,” jelasnya.

Ilyas juga mendorong pemerintah untuk memperluas akses pendidikan tinggi, dengan target minimal pendidikan strata dua atau bahkan doktoral bagi generasi muda.

“Rata-rata lama sekolah di Indonesia saat ini baru 10,2 tahun. Pemerintah bisa menggandeng kampus negeri dan swasta, misalnya dengan kewajiban memberikan kuota biaya kuliah terjangkau bagi kalangan muda,” katanya.

Dengan sekitar 4.000 perguruan tinggi di Indonesia, lanjut Ilyas, langkah tersebut dapat membuka peluang pemerataan pendidikan tinggi menuju lahirnya generasi emas Indonesia.[]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment