PJBN Kota Bekasi Peduli Banjir Banten

Bekasi, Daerah611 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, BEKASI — Hujan yang mengguyur provinsi Banten sejak 28/02/22 hingga 02/03/22 mengakibatkan meluapnya sungai Cibanten dan menenggelamkan 22 Kecamatan.

Terpantau hingga saat ini sebagian wilayah khususnya kecamatan Labuan masih tergenang dan sebagian sedang masa recovery.

Salah satu daerah yang terdampak parah akibat banjir adalah Kp. Kenari Desa Kasunyatan Kec. Kasemen Kab Serang.

Pendi ketua Rt.014 yang ditemui Radar Indonesia News mengatakan, banjir merendam wilayahnya setinggi tiga meter dan merendam situs situs bersejarah dan cagar budaya.

“Alhamdulillah bantuan dan donasi dari masyarakat sudah berdatangan dan sebagian sudah kami distribusikan, namun selain makanan pokok dan pakaian jika kami bisa memohon tolong bantuan juga bisa berupa buku tulis dan alat  sekolah untuk anak anak.” jelas Pendi kepada Radar Indonesia News.

Pada kesempatan lain Abah Entus salah satu imam besar masjid kKenari dan kuncen Makam Sultan Abdul Mufakhir Mahmud Abdul Qadir Sultan keempat Kesultanan Banten, mengatakan bahwa banjir belum pernah terjadi sejak 1975, menurutnya banjir kali ini banjir yang terbesar yang berasal dari meluapnya sungai Cibanten.

“Alhamdulillah masjid Kenari dan situs cagar budaya tidak mengalami kerusakan parah walapun air sampai atap masjid, sehingga kami bisa membuka posko banjir bekerja sama dengan pemerintah setempat dan tim relawan”.

Di kesempatan yang sama DPD PJBN Kota Bekasi menyerahkan sembako berupa beras dan mie instan serta alat kebersihan yang merupakan amanah para anggota dan masyarakat umum kota Bekasi yang digalang sejak 03-5/03/22.

Sahri ketua DPD PJBN /Paguron Jalak Banten Nusantara Kota Bekasi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan donatur.

“Saya mengucapakan terima kasih kepada para anggota dan masyarakat kota bekasi yang sudah ikut berdonasi untuk membantu saudara saudara kita di Provinsi Banten yang terdampak banjir, Amanah sudah saya tunaikan semoga Allah membalas kebaikan kita semua”. terang Sahri.[aef]

Comment